Regular-investor.com – Dalam wawancara eksklusif bersama Kristen Welker dari NBC News, Presiden terpilih Donald Trump menjelaskan berbagai rencana kebijakan untuk periode kedua kepemimpinannya, yang mencakup isu-isu baik domestik maupun internasional. Wawancara ini memberikan wawasan mengenai strategi Trump dalam menangani posisi Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, konflik Rusia-Ukraina, serta perubahan kebijakan lainnya.
Kebijakan Ekonomi dan Sikap Trump Terhadap Ketua Fed Powell
Trump menegaskan bahwa dia tidak berencana untuk mengganti Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Dalam wawancaranya, Trump menyatakan bahwa meskipun dia memiliki opsi untuk meminta Powell mundur, dia tidak berniat untuk melakukannya. “Saya tidak berpikir demikian. Saya tidak melihat hal itu,” ujarnya, menekankan bahwa hubungan antara dirinya dan Powell akan menjadi fokus utama saat Trump kembali menjabat. Hubungan ini sangat penting mengingat ketegangan yang terjadi sebelumnya terkait kebijakan suku bunga selama masa jabatan pertamanya.
Konflik Rusia-Ukraina dan Peran Potensial China
Dalam konteks dinamika geopolitik, Trump mengemukakan bahwa China dapat berkontribusi secara signifikan dalam menciptakan perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Ia menyatakan bahwa komunikasi dengan Presiden China Xi Jinping tetap berlangsung, meskipun tidak ada pembahasan terbaru mengenai isu-isu spesifik seperti Taiwan. Mengingat runtuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah, Trump berharap negara-negara besar dapat berperan aktif dalam meredakan ketegangan global.
Rencana Kebijakan Domestik di Awal Masa Jabatan
Trump juga menguraikan beberapa kebijakan domestik yang akan menjadi fokus utama di awal masa jabatannya. Ia berkomitmen untuk menerapkan reformasi impor melalui tarif baru, memprioritaskan deportasi imigran ilegal, serta merencanakan pengampunan bagi individu yang terlibat dalam kerusuhan di Capitol pada 6 Januari. “Mereka hidup dalam kondisi yang sangat buruk,” ujarnya, merujuk pada situasi di penjara.
Lebih lanjut, Trump menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk menaikkan usia pensiun atau mengurangi program-program seperti Jaminan Sosial dan Medicare. Dalam hal kebijakan kesehatan, ia menekankan bahwa aborsi tetap menjadi isu yang harus ditangani secara lokal, sambil menanggapi spekulasi mengenai pembatasan penggunaan pil aborsi.
Pesan Persatuan dan Tantangan di Masa Depan
Walaupun terdapat ketegangan dan kritik terhadap kepemimpinannya sebelumnya, Trump menegaskan niatnya untuk menyatukan bangsa. “Keberhasilan membawa persatuan,” ujarnya, merujuk pada harapannya bahwa keberhasilan ekonomi dapat mengatasi perpecahan politik. Melihat ke depan, Trump juga berkomitmen untuk tidak menerima gaji sebagai Presiden dan percaya bahwa perubahan yang direncanakan akan menghidupkan kembali ekonomi serta reputasi internasional Amerika Serikat.
Kepresidenan kedua Trump menjanjikan retorika dan kebijakan yang dinamis, menghadirkan tantangan dan peluang baru bagi kebijakan domestik dan internasional. Agenda-agenda ini mencerminkan kombinasi upaya untuk membangun kembali visi domestik sambil menanggapi realitas geopolitik yang terus berubah.