Regular-investor.com – Jakarta, Industri petrokimia memiliki peranan vital dalam mendukung sektor hulu manufaktur di Indonesia, termasuk plastik, tekstil, farmasi, kosmetik, dan obat-obatan. Namun, sektor ini menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi untuk berkembang.
Kebijakan dan Tantangan Investasi
Ketua Komisi Tetap Industri Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Achmad Widjaja, menyatakan pentingnya peran sektor swasta dalam pengembangan industri hulu. Namun, banyak kebijakan yang tidak mendukung, membuat investasi seperti yang dilakukan Lotte Group membutuhkan waktu lama untuk beroperasi di Indonesia.
Achmad mengusulkan agar pemerintah memberikan insentif pajak minimal selama 20 tahun untuk menarik lebih banyak investor. “Investasi di sektor petrokimia bisa mencapai USD 20 miliar,” ungkap Achmad.
Kontribusi terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Investasi di industri petrokimia dapat membantu Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, sesuai dengan harapan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah perlu menjaga iklim pengolahan industri dan tidak terlalu banyak mengeluarkan kebijakan baru.
Kondisi Minyak dan Gas Bumi
Industri petrokimia Indonesia sangat bergantung pada minyak dan gas bumi sebagai bahan baku utama. Peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Pertamina sangat penting dalam mengelola sektor hulu untuk melaksanakan Refinery Development Master Plan (RDMP).
Regulasi dan Kepastian Investasi
Ketua Komisi Tetap Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kadin Indonesia, Hari Supriyadi, menekankan pentingnya kontrak jangka panjang untuk gas agar industri petrokimia dapat melakukan hilirisasi dan ekspansi. Selain itu, harga gas bumi tertentu (HGBT) yang konsisten juga diperlukan.
Dampak terhadap Tenaga Kerja
Jika industri petrokimia berkembang dengan baik, akan lebih banyak lapangan kerja tersedia. Saat ini, perusahaan besar di sektor ini mampu menyerap ribuan tenaga kerja, termasuk yang terlibat dalam rantai pasok.
Strategi Pemerintah
Direktur Industri Kimia Hulu Kemenperin, Wiwik Pudjiastuti, menyatakan pemerintah terus berupaya menciptakan kondisi yang lebih baik bagi industri petrokimia, termasuk melalui instrumen neraca komoditas untuk memantau produk impor dan memperkuat rantai pasok produksi domestik.