Regular-investor.com – Moskow, Rusia Pada hari Jumat, bank sentral Rusia mengumumkan keputusan untuk mempertahankan suku bunga utama di angka 21%. Keputusan ini mengejutkan pasar yang sebelumnya memperkirakan adanya kenaikan sebesar 200 basis poin. Bank menjelaskan bahwa kondisi moneter telah menunjukkan perbaikan yang dapat membantu menekan tingkat inflasi yang tinggi.
Alasan Keputusan Bank Sentral
Dalam pernyataannya, bank sentral menyatakan bahwa pengetatan kondisi moneter terjadi lebih signifikan dibandingkan dengan yang diperkirakan saat keputusan suku bunga acuan diambil pada bulan Oktober. Pengetatan ini dianggap sebagai faktor “otonom” yang terpisah dari kebijakan moneter yang diterapkan.
Faktor yang Mendukung Disinflasi
Bank sentral juga menyoroti bahwa lonjakan suku bunga pinjaman yang signifikan dan penurunan aktivitas kredit telah menciptakan situasi yang mendukung dimulainya proses disinflasi. Hal ini berpotensi mengarah pada kembalinya tingkat inflasi yang diinginkan, meskipun saat ini masih terdapat pertumbuhan harga yang tinggi dan permintaan domestik yang kuat.
Langkah Sebelumnya dan Proyeksi Ke Depan
Pada bulan Oktober, Bank Sentral telah menaikkan suku bunga sebagai langkah untuk mengatasi inflasi, yang dipicu oleh beban finansial akibat intervensi militer Rusia di Ukraina serta sanksi yang dikenakan oleh negara-negara Barat terhadap ekspor komoditas utama Rusia. Bank sentral juga menyatakan bahwa mereka akan mengevaluasi kebutuhan untuk menaikkan suku bunga acuan pada pertemuan mendatang di bulan Februari. Saat ini, bank memproyeksikan inflasi tahunan akan turun menjadi 4% pada tahun 2026 dan akan tetap stabil di level tersebut di masa depan.
Inflasi dan Dampaknya
Indeks harga konsumen di Rusia saat ini lebih dari dua kali lipat dari target tersebut. Pada 16 Desember, inflasi tahunan tercatat sebesar 9,5%, dengan tekanan yang dirasakan terutama di sektor rumah tangga dan bisnis. Indeks harga konsumen mengalami kenaikan menjadi 8,9% pada bulan November dibandingkan tahun sebelumnya, meningkat dari 8,5% di bulan Oktober. Kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh lonjakan harga makanan, terutama pada susu dan produk susu yang mengalami kenaikan signifikan tahun ini.
Kesimpulan
Keputusan bank sentral Rusia untuk mempertahankan suku bunga utama di angka 21% menunjukkan upaya yang lebih kuat dalam mengendalikan inflasi di tengah kondisi ekonomi yang menantang. Langkah ini diharapkan dapat membantu stabilisasi harga dan mendukung perekonomian Rusia dalam jangka panjang.