Jakarta – Komite Nobel memberikan Hadiah Nobel Damai 2024 terhadap Nihon Hidankyo , sebuah organisasi antinuklir dari Jepang. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan melawan upaya mereka pada menciptakan dunia yang dimaksud bebas dari senjata nuklir.
Komite Nobel menganggap Nihon Hidankyo berperan penting di membentuk aksi global yang berjuang melawan pemakaian senjata nuklir. Mereka secara konsistensi mempublikasikan ribuan kesaksian korban, menyusun resolusi, dan juga menyokong keterlibatan masyarakat.
Selain itu, organisasi ini banyak mengirimkan delegasi ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta beraneka konferensi perdamaian internasional untuk terus mengingatkan bumi akan ancaman yang tersebut ditimbulkan oleh senjata nuklir.
Nihon Hidankyo
Konfederasi Organisasi Korban Bom Atom dan juga Hidrogen Negeri Sakura atau dikenal sebagai Nihon Hidankyo didirikan oleh para penyintas serangan bom nuklir ke Hiroshima dan juga Nagasaki, yang dikenal sebagai Hibakusha. Organisasi ini terbentuk setelahnya serangan bom atom yang digunakan dikerjakan oleh Amerika Serikat pada Agustus 1945, yang digunakan menewaskan sekitar 140.000 pendatang ke Hiroshima dan juga 70.000 lainnya di Nagasaki.
Nihon Hidankyo secara resmi didirikan pada 10 Agustus 1956 melalui pengumuman “Pesan untuk Dunia” di Kongres Bumi Kedua Menentang Bom Atom kemudian Hidrogen. Pertemuan ini diadakan sebagai tanggapan terhadap uji coba nuklir Amerika, teristimewa Operasi Castle Bravo tahun 1954, yang dimaksud menyebabkan paparan radiasi terhadap penduduk Kepulauan Marshall serta keracunan radiasi pada 23 nelayan Jepang.
Menurut platform resmi Nihon Hidankyo, organisasi ini terdiri dari para penyintas bom atom Hiroshima dan juga Nagasaki. Hingga Maret 2016, tercatat ada 174.080 Hibakusha yang tersebut masih hidup di Jepang, kemudian beberapa ribu lainnya tinggal di dalam luar negeri.
Para Hibakusha banyak berbagi kisah mereka itu untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak menghancurkan serangan bom atom. Nihon Hidankyo juga mengirimkan para penyalin ke berubah-ubah negara, salah satunya ke PBB dan juga negara-negara pemilik senjata nuklir, guna memperkenalkan perdamaian melalui pengalaman nyata mereka.
Nihon Hidankyo juga memperjuangkan hak para orang yang terdampar dengan mendesaknya keselamatan pemerintah Negeri Matahari Terbit memberikan kompensasi untuk individu yang terjebak juga keluarga mereka. Jepun merespons dengan diberlakukannya Undang-Undang Perawatan Medis Korban Bom Atom pada tahun 1957, dan juga Undang-Undang Tindakan Khusus untuk Korban Bom Atom pada tahun 1968.
Pada 1957, organisasi ini mengambil bagian juga pada delegasi Negeri Sakura yang dimaksud mengunjungi Uni Soviet, Cina, kemudian Mongolia, juga melakukan perjalanan independen ke Inggris, Prancis, Jerman, lalu Australia untuk menyuarakan perlawanan terhadap senjata nuklir.
Selama periode Perang Dingin, Nihon Hidankyo mengirim utusan ke Sidang Khusus PBB mengenai Perlucutan Senjata pada akhir 1970-an lalu 1980-an. Kesaksian merekan memainkan peran penting di mendirikan dukungan internasional untuk pelucutan senjata nuklir dalam masa ketegangan tinggi.
Hingga ketika ini Nihon Hidankyo terus bergerak di pergerakan antinuklir, satu di antaranya berubah menjadi tuan rumah penghadapan Global Hibakusha ke Nagasaki pada 9 Agustus 1993, yang dimaksud menegaskan komitmen mereka terhadap perdamaian dunia tanpa senjata nuklir .
BRITANICA | ANTARA | NIHON HIDANKYO | KHUMAR MAHENDRA
Mengenal Nihon Hidankyo, Organisasi Negeri Matahari Terbit Penerima Nobel Kedamaian 2024
Artikel ini disadur dari Terima Hadiah Nobel Perdamaian 2024, Begini Sepak Terjang Nihon Hidankyo