50 Contoh Majas Sinisme kemudian Artinya yang digunakan Mengandung Sindiran

Jakarta – Majas sinisme merupakan salah satu gaya bahasa yang rutin ditemukan di percakapan sehari-hari. Majas sinisme biasa digunakan saat melontarkan kritik atau sindiran secara langsung. Berikut adalah pengertian kemudian contoh majas sinisme. 

Pengertian Majas Sinisme

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinisme adalah pandangan atau pernyataan sikap yang digunakan mengejek atau memandang rendah atau tidak ada mengamati suatu kebaikan apa pun kemudian meragukan sifat baik yang ada pada manusia. 

Sedangkan menurut Gorys Keraf, sinisme diartikan sebagai suatu sindiran yang tersebut berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan dan juga ketulusan hati. 

Mengutip jurnal.univpgri-palembang.ac.id, majas sinisme adalah sindiran yang dimaksud mengandung ejekan yang sifatnya lebih tinggi kasar dari ironi. Majas sinisme digunakan untuk menyatakan sindiran secara secara langsung dengan tujuan untuk dapat menyindir seseorang secara terang-terangan menghadapi apa yang dimaksud penduduk telah dilakukan lakukan.

Majas sinisme banyak digunakan di keberadaan sehari-hari, meskipun banyak penduduk kemungkinan besar tidaklah menyadarinya. Majas ini cenderung kasar oleh sebab itu disampaikan secara segera dan juga tanpa basa-basi.

Penyampaian yang tersebut blak-blakan seringkali lebih lanjut efektif pada memengaruhi pikiran penduduk yang tersebut dituju, dengan harapan dapat memunculkan kesadaran atau perbaikan diri dari pihak tersebut.

Walaupun sindiran di majas sinisme sangat terang-terangan, makna yang digunakan tersirat sebenarnya adalah sebuah ejekan atau ungkapan kekecewaan terhadap perilaku objek yang digunakan disindir. Entitas yang disebutkan dapat merupakan fisik, mental, atau perilaku seseorang. 

Contoh Majas Sinisme 

Majas sinisme ini menekankan kekurangan atau ketidakpuasan seseorang secara langsung, kerap kali dengan cara yang digunakan menyakitkan atau menyindir . Berikut adalah 50 contoh majas sinisme dilansir dari berubah-ubah sumber. 

1. Sekarang pakaiannya telah tak sopan, malah bule lebih banyak sopan.
2. Mulutku tak lagi sudi bicara denganmu. 
3. Perkataanmu tak terlalu santun, tak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu. 
4. Merdu sekali suaramu, sampai memecahkan gendang telingaku. 
5. Bau mulutmu sungguh memabukkan. 
6. Rasanya ingin kupatahkan tanganmu, kalau kejadian ini terus terulang. 
7. Perbuatanmu sungguh sangat memalukan keluarga. 
8. Kamu paling pintar di sini, tapi sulit sekali berbagi ilmu, ya?. 
9. Gunanya sekolah tinggi-tinggi apa ya, kalau hasilnya nggak sopan pada yang tersebut lebih lanjut tua begini. 
10. Perutmu memang benar tiada pernah kenyang ya? Padahal uang sudah ada banyak. 
11. Nadia jadi juara kelas lagi, pantas sekadar penduduk tuanya sekadar guru di dalam sekolah itu. 
12. Muntah aku lihat perangaimu yang tak pernah berubah. 
13. Kamu cantik tapi membosankan.
14. Sudahi ucapanmu yang tersebut penuh kebohongan itu.
15. Jangan buang waktumu untuk melakukan hal bodoh.
16. Badanmu besar, namun mengapa nyalimu begitu ciut.
17. Pintar sekali bicaramu, muak aku mendengarnya. 
18. Berbagai buku sudah pernah dibaca, namun jelek benar hasil laporannya ini. 
19. Oh, kamu datang juga? Kukira telah lupa janji.
20. Apakah beliau tak punya hati? Teganya meninggalkan anak serta istrinya terlalu lama. 
21. Perilakumu tiada mencerminkan pendidikanmu yang digunakan sudah ada sarjana.
22. Tidak bisa saja ya menulis lagi, tulisanmu seperti khalayak yang tersebut baru menggunakan pensil. 
23. Kotor sekali kamarmu sampai debudebu bertebaran pada mana-mana.
24. Apek sekali bantal ini seperti tidak ada pernah dicuci. 
25. Kurus sekali kamu seperti penduduk yang telah tidaklah makan setahun.
26. Tak berkata pun aku telah bosan mendengar ocehanmu.
27. Melihat wajahmu sekadar aku telah muak. 
28. Cukup di di lokasi ini saja. Ucapanmu hanya sekali karangan belaka. 
29. Apa yang kau lakukan itu hanya sekali tindakan bodoh! 
30. Rasanya ingin kupatahkan lehermu apabila kejadian ini terus berulang. 
31. Apakah kau tidaklah punya tangan kemudian kaki, setiap saat menyuruh khalayak saja.
32. Cita-citanya tinggi, belajar semata bukan pernah.
33. Kerjaannya berfoya-foya, bukan peduli hutangnya dimana-mana.
34. Percuma badannya besar tapi takut mirip tikus. 
35. Rambutmu sangat bau serta kusam. Apakah kau tidaklah pernah memakai sampo.
36. Otak mu tak pernah dibersihkan, terus-menerus berpikiran yang tidak-tidak.
37. Kelakuan mu serupa hanya dengan binatang.
38. Jika kau punya malu, bayarlah hutang mu yang tersebut dulu.
39. Zaman sekarang gampang buat cari uang, tinggal bikin sensasi seperti dia
40. Jangan berbagai makan, nanti badanmu semakin lebar
41. Bekerjalah seperti ia yang tiap hari belaka rebahan juga makan terus.
42. Ucapanmu sudah ada tak bisa saja dipercaya. 
43. Wajahmu cantik tapi tak dengan sifatmu.
44. Sudah sukses pura-pura tiada tahu, dasar tak tahu terimakasih.
45. Kau sangat berbakti ke pacarmu daripada ke pemukim tuamu, kau tahu siapa yang melahirkanmu.
46. Apakah kau tiada punya tangan kemudian kaki, terus-menerus menyuruh warga saja.
47. Mulutmu penuh dengan cabe, kata-katamu sangat pedas.
48. Kau terlalu sejumlah bicara, kenyataannya bukan sesuai perkataanmu.
49. Kenapa kamu seperti pendatang kelelahan? Padahal kerjaanmu hanya saja makan juga duduk saja.
50. Sudah cukup mapan, masih cuma berubah menjadi beban pemukim tuanya.

Artikel ini disadur dari 50 Contoh Majas Sinisme dan Artinya yang Mengandung Sindiran