Harga Emas Berpotensi Sentuh USD4.400 per Troy Ounce Akhir Desember 2025, Didukung Ketegangan Global dan Ekspektasi Penurunan Suku Bunga
Harga Emas Dunia Berpotensi Menguat ke USD4.400
Harga emas dunia berpeluang kembali menyentuh USD4.400 per troy ounce pada akhir Desember 2025, meski sempat ditutup melemah di level USD4.196 pada Sabtu (6/12/2025). Untuk pasar domestik, harga logam mulia diproyeksikan kembali menuju Rp2,5 juta per gram.
Pengamat Pasar Uang dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi, menyatakan bahwa ketegangan global dan dinamika politik Amerika Serikat menjadi faktor utama yang menjaga prospek bullish emas.
“Ketegangan-ketegangan inilah yang membuat saya masih optimistis bahwa harga emas dunia sampai akhir tahun akan kembali mengalami penguatan,” ujarnya.
Proyeksi Support dan Resistance Emas
Ibrahim memprediksi harga emas akan bergerak fluktuatif sepanjang pekan depan dengan rentang teknikal yang cukup lebar.
- Resistance emas dunia: USD4.328 dan USD4.271
- Resistance emas domestik: Rp2.500.000 dan Rp2.430.000
- Support emas dunia: USD4.126 dan USD4.050
- Support emas domestik: Rp2.370.000 dan Rp2.280.000
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas
Ibrahim menjelaskan bahwa tren bullish emas didorong oleh tiga faktor utama:
1. Memanasnya Politik Amerika Serikat
Spekulasi pergantian kepemimpinan The Federal Reserve (The Fed) menjadi pemicu utama volatilitas pasar.
Nama Kevin Hassett, penasihat ekonomi Gedung Putih dan pendukung Donald Trump, disebut-sebut akan menjadi kandidat Gubernur The Fed pada awal 2026.
Trump juga dikabarkan menginginkan suku bunga kembali ke level ultra-rendah 0–0,25%, sehingga menambah ketidakpastian pasar.
2. Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed
Sebanyak 88% ekonom memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember 2025.
Namun, pasar lebih fokus pada seberapa agresif The Fed akan memangkas suku bunga sepanjang 2026.
Ekspektasi pelonggaran moneter ini memperkuat daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.
3. Eskalasi Ketegangan Geopolitik Global
Situasi geopolitik dunia semakin memanas menjelang akhir tahun:
- Eropa: Konflik Rusia–Ukraina meningkat setelah serangan masif ke Kyiv.
- Asia Timur: Tiongkok menggelar latihan perang besar di dekat Taiwan, sementara Jepang menyatakan siap membantu Taiwan jika terjadi agresi.
- Amerika Latin: Ketegangan meningkat terkait potensi perebutan wilayah Venezuela, produsen minyak penting dengan output 1,1 juta barel per hari.
Kondisi ini memperkuat permintaan emas sebagai safe haven.
Outlook Harga Emas Menjelang Akhir 2025
Dengan kombinasi faktor politik, ekonomi, dan geopolitik, harga emas diperkirakan tetap berada dalam tren naik hingga akhir tahun. Investor global cenderung meningkatkan eksposur pada aset aman di tengah ketidakpastian yang terus meningkat.


Post Comment