Superbank (SUPA) Gelar IPO, Target Raup Dana Rp3,06 Triliun dan Perkuat Ekspansi Digital
Superbank Resmi Umumkan IPO
PT Super Bank Indonesia Tbk (Superbank) akan menggelar penawaran umum saham perdana (IPO) dengan melepas 4,40 miliar saham bernilai nominal Rp100 per saham. Saham tersebut akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode SUPA, setara maksimal 13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Mengutip prospektus dari laman e-ipo (25/11/2025), harga IPO ditawarkan di kisaran Rp525–Rp695 per saham, sehingga Superbank berpotensi meraup dana hingga Rp3,06 triliun.
Alokasi Dana IPO
Dana hasil IPO akan digunakan untuk:
- 70%: modal kerja, khususnya penyaluran kredit.
- 30%: belanja modal untuk mendukung kegiatan usaha perseroan.
Untuk melaksanakan IPO, Superbank menunjuk penjamin pelaksana emisi efek:
- PT Mandiri Sekuritas
- PT CLSA Sekuritas Indonesia
- PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk
- PT Sucor Sekuritas
Kinerja Keuangan Superbank
Hingga Juni 2025, Superbank mencatat:
- Pendapatan bunga bersih: Rp665,29 miliar
- Laba bersih: Rp20,50 miliar
- Total aset: Rp14,87 triliun
Selain itu, hingga Kuartal III 2025, Superbank membukukan laba sebelum pajak Rp80,9 miliar, dengan pendapatan bunga bersih tumbuh 176% YoY menjadi Rp1,1 triliun.
Kebijakan Dividen
Manajemen Superbank berkomitmen membagikan dividen maksimal 85% dari laba bersih tahun berjalan setelah IPO, dengan rencana distribusi dividen dimulai dari laba tahun buku 2029, sesuai ketentuan UUPT dan persetujuan OJK.
Struktur Pemegang Saham Pasca IPO
Setelah IPO, struktur kepemilikan saham Superbank adalah:
- Elang Media Visitama (EMV): 27,07%
- Kudo Teknologi Indonesia (KTI): 16,67%
- Singtel Alpha Investments Pte Ltd (SAI): 7,36%
- A5DB Holdings Pte Ltd (A5DB): 10,03%
- GXS Bank Pte Ltd (GXS): 10,44%
- KakaoBank Corp: 8,66%
- Tiga Sira Sejahtera (TSS): 2,83%
- Nusantara Berkat Agung (NBA): 1,34%
- Abadi Pelita Harapan (APH): 0,70%
- Glas Trust Ltd (BST): 1,92%
- Masyarakat: 13%
Jadwal IPO Superbank
- Masa penawaran awal: 25 November–1 Desember 2025
- Tanggal efektif: 8 Desember 2025
- Masa penawaran umum perdana: 10–15 Desember 2025
- Tanggal penjatahan: 15 Desember 2025
- Distribusi saham elektronik: 16 Desember 2025
- Pencatatan di BEI: 17 Desember 2025
Momentum Pertumbuhan Digital Superbank
Superbank, bank digital yang didukung oleh Grab, Emtek, Singtel, dan KakaoBank, kini memiliki lebih dari 5 juta nasabah sejak peluncuran aplikasi digital pada Juni 2024.
Indikator pertumbuhan:
- Transaksi harian: naik lebih dari 40% dibanding kuartal sebelumnya.
- Produk inovatif: OVO Nabung by Superbank mendorong adopsi layanan digital.
- Penyaluran kredit: Rp9,04 triliun, tumbuh 84% YoY.
- Total aset: Rp16,5 triliun, naik 70% YoY.
- Dana Pihak Ketiga (DPK): Rp9,8 triliun, tumbuh 203% YoY.
Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan, menegaskan strategi digital-first telah memperkuat fundamental bisnis, meningkatkan efisiensi, dan memperluas inklusi keuangan digital.
Outlook: IPO Jadi Tonggak Ekspansi Superbank
IPO Superbank diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat ekspansi kredit, inovasi digital, dan inklusi keuangan. Dengan dukungan ekosistem Grab dan OVO, serta komitmen membagikan dividen di masa depan, Superbank menegaskan posisinya sebagai bank digital dengan fundamental kokoh dan prospek pertumbuhan berkelanjutan.



Post Comment