Danantara Asset Management Suntik Modal Rp23,39 Triliun ke Garuda Indonesia, Kuasai 93,5% Saham

Rencana Erick Thohir: Saham BUMN Akan Dialihkan ke BPI Danantara

Danantara Resmi Jadi Pemegang Saham Mayoritas Garuda Indonesia

PT Danantara Asset Management (DAM) akan menjadi pengendali dominan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) setelah menyerap seluruh saham baru hasil Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) senilai US$1,44 miliar atau Rp23,39 triliun (kurs Rp16.225).

Berdasarkan prospektus yang dirilis Garuda pada 6 Oktober 2025, injeksi modal dilakukan melalui dua skema:

  • Setoran tunai: US$1,441 miliar (Rp23,39 triliun)
  • Konversi pinjaman pemegang saham (SHL): US$405 juta (Rp6,56 triliun)

Penerbitan Saham Seri D, Kepemilikan Danantara Naik ke 93,5%

Garuda Indonesia akan menerbitkan 407,90 miliar saham baru dari portepel dengan harga pelaksanaan Rp75 per saham, sesuai penilaian wajar oleh KJPP Areyanto & Rekan. Saham baru ini akan dikategorikan sebagai Saham Seri D.

Struktur kepemilikan sebelum transaksi:

  • Danantara: 64,54%
  • Trans Airways: 7,99%
  • Publik: 27,46%

Setelah PMTHMETD:

  • Danantara: 93,50%
  • Trans Airways: 1,47%
  • Publik: 5,03%

Dana PMTHMETD Dukung Pemulihan dan Ekspansi Garuda

Dana hasil PMTHMETD akan digunakan untuk memperkuat posisi keuangan Garuda Indonesia, dengan alokasi sebagai berikut:

  • 29%: Modal kerja dan operasional
  • 37%: Tambahan modal ke Citilink
  • 22%: Ekspansi armada
  • 12%: Pembayaran utang pembelian bahan bakar Citilink ke Pertamina (2019–2021)

Danantara sebelumnya telah memberikan pinjaman sebesar US$405 juta melalui perjanjian Shareholder Loan (SHL) yang diteken pada 24 Juni 2025, dan dicairkan dalam empat tahap selama Juli–September 2025.

Jadwal Pelaksanaan PMTHMETD

Pelaksanaan PMTHMETD akan dilakukan setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 12 November 2025. Jika disetujui, jadwal berikut akan berlaku:

  • Penerbitan saham baru: 24 November 2025
  • Pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI): 25 November 2025

Dampak Finansial: Rasio Utang Turun, Likuiditas Meningkat

Pasca transaksi, Garuda Indonesia diperkirakan mengalami perbaikan signifikan dalam struktur keuangan:

  • Rasio utang terhadap aset: turun dari 123% menjadi 96%
  • Rasio lancar (current ratio): naik dari 0,44x menjadi 1,53x

Perbaikan ini menunjukkan penguatan likuiditas dan solvabilitas, sekaligus membuka jalan bagi pemulihan operasional dan ekspansi bisnis.

Outlook: Garuda Siap Terbang Lebih Tinggi

Dengan dukungan modal besar dari Danantara, Garuda Indonesia siap:

  • Memperluas jaringan penerbangan
  • Meningkatkan efisiensi operasional
  • Memperkuat posisi Citilink sebagai anak usaha strategis
  • Meningkatkan daya saing di pasar aviasi regional

Langkah ini menjadi bagian penting dari transformasi Garuda pasca restrukturisasi, sekaligus memperkuat kepercayaan investor dan publik terhadap masa depan maskapai nasional.

Post Comment