TOWR Gelar Rights Issue Rp5,49 Triliun, Harga Pelaksanaan Rp680 per Saham
TOWR Rights Issue Rp5,49 Triliun, Harga Premium dari Pasar
Emiten menara telekomunikasi milik Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), mengumumkan rencana penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD) atau rights issue senilai lebih dari Rp5,49 triliun. TOWR akan menerbitkan hingga 8,08 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp680 per saham, jauh di atas harga penutupan saham TOWR pada Selasa (1/7/2025) yang berada di level Rp494.
Rasio dan Tujuan Rights Issue TOWR
Rights issue ini menggunakan rasio 100 saham baru untuk setiap 619 saham lama, yang setara dengan 13,91% dari total saham beredar setelah pelaksanaan. Dana hasil rights issue akan digunakan sepenuhnya untuk meningkatkan kepemilikan TOWR di anak usahanya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo).
Perubahan Struktur Kepemilikan Saham
Sebelum rights issue:
- PT Sapta Adhikari Investama (SAI): 52,46% (26,76 miliar saham)
- PT Dwimuria Investama Andalan (DIA): 8,33% (4,25 miliar saham)
- Publik: 37,29%
- Total saham beredar: 51,01 miliar lembar (termasuk 977 juta saham treasuri)
Setelah rights issue (asumsi SAI tidak ambil bagian dan DIA menyerap seluruh sisa saham):
- SAI terdilusi menjadi 45,29%
- DIA meningkat menjadi 20,86% (12,33 miliar saham)
- Publik menjadi 32,19%
- Total saham beredar: 59,09 miliar lembar
Jadwal Penting Rights Issue TOWR
- Cum Date Pasar Reguler & Negosiasi: 8 Juli 2025
- Perdagangan HMETD: 14–18 Juli 2025
- Dilusi maksimum bagi pemegang saham yang tidak menggunakan haknya: 13,91%
Pergerakan Saham TOWR dan Valuasi
Pada perdagangan sesi I, Rabu (2/7/2025), saham TOWR melonjak 11,34% ke Rp550 setelah dibuka di Rp494. Volume perdagangan mencapai 148,03 juta saham dengan nilai transaksi Rp81,17 miliar.
Namun, secara teknikal:
- Saham TOWR terkoreksi 5,98% dalam sebulan
- Turun 16,03% secara year to date (YtD)
- Kapitalisasi pasar: Rp28,06 triliun
- Valuasi: PER 8,74x dan PBV 1,44x
Kesimpulan
Rights issue TOWR menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi di sektor menara telekomunikasi melalui peningkatan kepemilikan di Protelindo. Dengan harga pelaksanaan premium dan dukungan dari pemegang saham utama seperti DIA, aksi korporasi ini diharapkan memperkuat struktur modal dan mendukung ekspansi jangka panjang. Investor disarankan mencermati jadwal dan potensi dilusi agar dapat mengambil keputusan optimal.
Post Comment