Garuda Indonesia (GIAA) Gelar RUPSLB 30 Juni 2025, Bahas Restrukturisasi dan Perubahan Manajemen

RUPSLB Garuda Indonesia 2025: Restrukturisasi dan Pergantian Manajemen

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Juni 2025. Para investor menanti aksi korporasi yang akan dilakukan oleh maskapai nasional ini untuk menyehatkan keuangan perusahaan.

Rapat akan berlangsung di Gedung Manajemen Garuda, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 14.00 WIB. Pemegang saham yang ingin berpartisipasi dalam RUPSLB harus telah tercatat sebagai pemilik saham paling lambat 5 Juni 2025.

Dua Agenda Utama RUPSLB Garuda

Wakil Presiden Corporate Secretary Garuda, Mitra Piranti, menjelaskan bahwa RUPSLB akan membahas dua agenda utama:

  1. Persetujuan rencana restrukturisasi untuk menyehatkan keuangan perusahaan.
  2. Perubahan susunan pengurus perseroan.

“Dua agenda utama adalah restrukturisasi keuangan dan pergantian pengurus perseroan,” ujar Mitra Piranti dalam surat panggilan RUPSLB, Senin (9/6/2025).

Restrukturisasi Keuangan: Suntikan Dana USD500 Juta dari Danantara Indonesia?

Garuda dikabarkan akan meminta suntikan dana sebesar USD500 juta (Rp8 triliun) dari Danantara Indonesia untuk memperkuat struktur permodalan.

Per 31 Maret 2025, Garuda menghadapi ekuitas negatif sebesar USD1,43 miliar (Rp23 triliun) akibat kerugian akumulatif yang mencapai USD3,6 miliar (Rp58 triliun). Selain itu, Garuda juga menanggung utang berbunga hingga Rp62 triliun.

Restrukturisasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER2/MBU/3/2023, yang mengatur tata kelola korporasi dan aksi signifikan bagi perusahaan BUMN.

Pergantian Manajemen Garuda Indonesia

Selain restrukturisasi, agenda RUPSLB Garuda juga mencakup perubahan susunan pengurus perusahaan. Saat ini, manajemen Garuda dipimpin oleh Direktur Utama Wamildan Tsani, dengan jajaran direktur yang terdiri dari:

  • Ade R. Susardi
  • Enny Kristiani
  • Rahmat Hanafi
  • Tumpal Hutapea
  • Prasetyo

Sementara itu, jajaran komisaris Garuda meliputi:

  • Fajar Prasetyo (Komisaris Independen Utama)
  • Glenny Kairupan (Komisaris)
  • Chairal Tanjung (Komisaris)
  • Timur Sukirno (Komisaris Independen)

Saham GIAA Naik 67%, Investor Optimis dengan Suntikan Dana

Dalam beberapa waktu terakhir, harga saham GIAA mengalami kenaikan signifikan, terdorong oleh ekspektasi pasar terhadap potensi suntikan dana dari Danantara Indonesia.

  • Dalam satu bulan terakhir, saham GIAA melonjak 67%, mencapai Rp65 per saham.
  • Kapitalisasi pasar Garuda Indonesia kini naik menjadi sekitar Rp6 triliun.

Kesimpulan

RUPSLB Garuda Indonesia pada 30 Juni 2025 menjadi momen penting bagi investor dalam mengamati langkah restrukturisasi keuangan dan perombakan manajemen perusahaan. Suntikan dana USD500 juta diharapkan dapat membantu Garuda memperbaiki ekuitas dan mengurangi beban utang, yang berdampak positif pada stabilitas jangka panjang.

Dengan optimisme pasar terhadap aksi korporasi ini, investor perlu memantau hasil RUPSLB untuk melihat bagaimana keputusan yang diambil akan mempengaruhi prospek bisnis Garuda Indonesia ke depan.

Post Comment