
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah membuka peluang bagi perusahaan di industri kripto untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham. Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, menyatakan bahwa perusahaan kripto yang ingin go public harus mengikuti mekanisme yang sama dengan perusahaan lain yang sudah tercatat di bursa saham.
Proses dan Syarat IPO
Hasan Fawzi menjelaskan bahwa proses IPO perusahaan kripto akan dilakukan di kompartemen Bidang Pengawasan Pasar Modal dan Derivatif Keuangan OJK. Kriteria yang disyaratkan sama dengan perusahaan lain ketika ingin memperoleh persetujuan pernyataan efektif dari regulator. Setelah mendapatkan persetujuan, perusahaan kripto harus mengajukan izin untuk melakukan listing atau pencatatan di bursa.
Minat dan Potensi Pasar
Minat untuk IPO di kalangan perusahaan kripto cukup tinggi, seiring dengan meningkatnya adopsi aset keuangan digital di Indonesia. Namun, OJK menekankan pentingnya kecukupan informasi yang harus diberikan kepada calon investor untuk melindungi konsumen dari risiko yang mungkin timbul. Hasan Fawzi juga menyebutkan bahwa Indonesia termasuk dalam kategori negara berkembang yang terdepan dalam menghadirkan regulasi yang memadai untuk industri kripto.
Kesimpulan
Dengan adanya peluang ini, diharapkan perusahaan kripto di Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang lebih jauh dan menarik minat investor, sambil tetap mematuhi regulasi yang ketat untuk menjaga keamanan dan kepercayaan pasar.