
Penurunan Penjualan Mobil Baru di Indonesia
Pada awal tahun 2025, penjualan mobil baru di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan mobil nasional turun menjadi hanya 61.849 unit pada Januari 2025, turun 11,33% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penyebab Penurunan Penjualan Mobil
Penurunan penjualan mobil ini bukan hanya karena daya beli masyarakat yang melemah, tetapi juga karena keraguan konsumen dalam membeli kendaraan di tengah perkembangan teknologi otomotif. Banyak calon pembeli yang masih menunggu perkembangan teknologi mobil, terutama dengan kampanye kendaraan listrik yang gencar oleh pemerintah.
Multifinance Mengalihkan Fokus
Menghadapi penurunan penjualan mobil, perusahaan multifinance mulai mengalihkan fokus bisnis mereka dari pembiayaan kendaraan bermotor baru ke sektor lain. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, menyatakan bahwa perusahaan multifinance kini lebih fokus pada pembiayaan dana tunai untuk kebutuhan konsumtif dan produktif. Pembiayaan dana tunai ini dapat mencapai Rp10 miliar untuk sektor produktif dan maksimal Rp500 juta untuk kebutuhan konsumtif.
Diversifikasi Strategi
Perusahaan multifinance juga mengembangkan produk pembiayaan multiguna dengan jaminan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), tanah, bangunan, dan aset lainnya. Langkah ini diharapkan dapat membantu perusahaan multifinance tetap bertahan dan tumbuh di tengah penurunan penjualan kendaraan bermotor.
Kesimpulan
Penurunan penjualan mobil baru telah mendorong perusahaan multifinance di Indonesia untuk beradaptasi dan mengalihkan fokus bisnis mereka ke sektor lain. Melalui strategi diversifikasi dan pembiayaan dana tunai, perusahaan multifinance diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan solusi finansial yang lebih komprehensif bagi masyarakat.