
Manajemen PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah memberikan penjelasan mengenai penurunan harga saham yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, menyatakan bahwa penurunan harga saham disebabkan oleh kinerja perusahaan yang tidak optimal.
Langkah Strategis di Tahun 2025
Untuk mengatasi masalah ini, Unilever Indonesia telah merencanakan berbagai langkah strategis pada tahun 2025. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja bisnis dan membawa perusahaan ke arah yang lebih baik di masa depan.
> “Kami telah mengambil berbagai langkah strategis di tahun 2024. Saya percaya bahwa semua tindakan ini akan membawa perusahaan ke arah yang lebih baik di masa depan,” ungkap Benjie dalam konferensi pers pada Kamis (13/2).
Fokus pada Transformasi Bisnis
Benjie juga menyampaikan bahwa UNVR sedang fokus pada transformasi bisnis dan organisasi. Selain itu, perusahaan baru-baru ini mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk mendivestasikan bisnis Es Krim.
Langkah-langkah strategis ini menunjukkan komitmen UNVR untuk memperkuat posisinya di pasar dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Tantangan dan Upaya Mencapai Hasil Konsisten
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan UNVR, Vivek Agarwal, menambahkan bahwa kinerja harga saham sangat dipengaruhi oleh pencapaian hasil yang konsisten. Hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan dalam beberapa tahun terakhir.
> “Kami berkomitmen untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi para investor,” tambah Vivek.
Kinerja Harga Saham
Pada perdagangan Kamis (13/2), harga saham UNVR tercatat di level Rp1.400 per saham, mengalami kenaikan 1,82% dalam sehari. Namun, secara tahunan, harga saham ini mengalami penurunan sebesar 25,46%. Dalam lima tahun terakhir, harga saham UNVR telah melemah sebesar 84,54%.