
Penurunan IHSG dalam Sepekan Terakhir
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menunjukkan tren penurunan dalam seminggu terakhir. Pada penutupan perdagangan pekan ini, IHSG turun -1,93% dan mencapai level 6.742,58. Selama seminggu ini, IHSG mengalami fluktuasi harga dan menunjukkan tren penurunan yang cukup signifikan.
Penyebab Penurunan IHSG
Penurunan IHSG dalam seminggu terakhir disebabkan oleh beberapa faktor utama:
- Kondisi Ekonomi Global: Ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan pemilihan umum di Amerika Serikat (AS) telah mempengaruhi pasar saham global, termasuk IHSG.
- Kebijakan Pemerintah AS: Kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS menyebabkan ketidakpastian di pasar global, yang berdampak negatif pada IHSG.
- Performa Perusahaan: Beberapa perusahaan besar di Indonesia, seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Astra Internasional (ASII), mengalami penurunan harga saham yang signifikan.
- Sentimen Investor: Investor berharap langkah-langkah strategis dari Presiden Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih untuk mendorong perekonomian, namun masih menunggu tindakan konkret.
- Kebijakan Moneter: Proyeksi suku bunga yang lebih tinggi di AS membuat pasar saham Indonesia khawatir akan biaya pinjaman yang lebih tinggi.
Prospek IHSG untuk Pekan Depan
Menurut berbagai analis dan pakar ekonomi, prospek IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) untuk besok, Senin (10/2), diperkirakan akan bergerak mixed. Berikut adalah beberapa pandangan mereka:
- William Hartanto dari WH Project memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang 6.695 – 6.830. Meskipun tren pelemahan masih berlanjut, ada peluang rebound karena posisi candlestick membentuk pola long legged hammer.
- Valdy Kurniawan dari Phintraco Sekuritas juga memperkirakan IHSG berpeluang rebound, meskipun sentimen dari global belum memberikan dampak positif. Dia memproyeksikan IHSG akan bergerak di level support 6.650 dan resistance 6.850, dengan pivot di 6.750.
- Daniel Agustinus dari Kanaka Hita Solvera melihat IHSG berpotensi menguat dengan level support di 6.688 dan resistance di 6.719. Namun, sentimen dari global masih dapat mempengaruhi pergerakan IHSG.
Saham Potensial untuk Besok, Senin (10/2)
Berdasarkan analisis beberapa sekuritas, berikut adalah beberapa saham yang diperkirakan berpotensi naik pada besok, Senin (10/2), berdasarkan momentum:
- Summarecon Agung (SMRA): Dengan support di 156 dan resistance di 173, target 171.
- Pakuwon Jati (PWON): Dengan support di 950 dan resistance di 1.000, target 995.
- Alam Sutera Realty (ASRI): Dengan support di 2.560 dan resistance di 2.760, target 2.740.
- Astra International (ASII): Dengan support di 7.800 dan resistance di 8.450-9.075, target 8.450.
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI): Dengan support di 27.700 dan resistance di 28.775-30.675, target 28.775.
- Telkom Indonesia (TLKM): Dengan support di 6.250 dan resistance di 6.725-7.500, target 6.725.
Perlu diingat bahwa investasi selalu menghadapi risiko, dan penting untuk melakukan riset lebih lanjut atau berkonsultasi dengan ahli keuangan sebelum membuat keputusan investasi.
Kesimpulan
Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG, prospek IHSG untuk pekan depan diperkirakan akan bergerak mixed. Meski ada peluang rebound, sentimen global dan faktor eksternal tetap menjadi pengaruh utama terhadap pergerakan IHSG. Beberapa saham seperti SMRA, PWON, ASRI, ASII, BBRI, dan TLKM memiliki potensi untuk naik berdasarkan momentum.
Disclaimer : Keputusan Investasi menjadi tanggung jawab investor