PT Trisula Textile Industries Tbk (TRIS) menargetkan pertumbuhan double digit pada tahun 2025. Perusahaan ini sedang menyambut lonjakan permintaan yang signifikan.
Proyeksi Pertumbuhan
TRIS memproyeksikan pertumbuhan penjualan sebesar 8% pada tahun 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Mereka sangat optimis bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang lebih baik, meskipun menghadapi ketidakpastian ekonomi yang ada.
Inovasi dan Ekspansi
Perusahaan ini terus berinovasi dengan mengadakan acara tahunan yang disebut WOW Innovation Award. TRIS juga berencana untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan kapasitas serta kompetensi daya manusia. Selain itu, mereka juga fokus pada pengembangan produk baru dan diversifikasi ke bisnis lain seperti real estate dan hospitality.
Baca Juga : Mayapada Healthcare (SRAJ) Kolaborasi dengan Apollo Hospitals Tingkatkan Layanan Kesehatan di Indonesia
Kebijakan Keberlanjutan
TRIS menerapkan kebijakan-kebijakan yang adaptif, kreatif, dan inovatif untuk mengoptimalkan efisiensi dan mempertahankan produktivitas. Mereka juga berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan dengan mengembangkan kapasitas dan kompetensi daya manusia serta memperluas pangsa pasar.
Program Tanggung Sosial dan Lingkungan
TRIS fokus pada program tanggung sosial dan lingkungan yang diselaraskan dengan isu-isu keberlanjutan yang semakin menjadi perhatian dunia saat ini. Mereka berusaha untuk memberikan nilai manfaat bagi pemangku kepentingan melalui penerapan kebijakan-kebijakan yang berkelanjutan.
Posisi di Industri Tekstil
PT Trisula Textile Industries Tbk (TRIS) adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka di Asia Tenggara yang didirikan pada tahun 1968. Mereka dikenal karena menggabungkan teknologi mutakhir dengan kerajinan tradisional untuk menghasilkan produk yang tahan lama, nyaman, dan stylish. TRIS juga fokus pada praktik ramah lingkungan dari sumber bahan baku hingga produksi akhir.
Dalam industri tekstil, TRIS bersaing dengan beberapa perusahaan besar lainnya seperti:
- PT Pan Brothers Tbk: Salah satu produsen tekstil terbesar di Indonesia yang memiliki kapasitas produksi yang sangat besar dan berbagai produk tekstil.
- PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL): Perusahaan ini juga merupakan salah satu pemimpin di industri tekstil dengan berbagai produk yang beragam.
- PT Tiga Berlian Textile Tbk: Perusahaan ini dikenal dengan produk tekstil berkualitas tinggi dan berbagai inovasi dalam teknologi produksi.
TRIS memiliki keunggulan dalam inovasi dan diversifikasi bisnis, termasuk kehadiran di sektor real estate dan hospitality. Mereka juga memiliki program tanggung sosial dan lingkungan yang solid, yang membantu mereka tetap relevan dan kompetitif di pasar.
Baca Juga : PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) Menargetkan Pertumbuhan 50% pada Tahun 2025
Strategi Utama TRIS untuk Mencapai Target Pertumbuhan
- Inovasi dan Diversifikasi Bisnis: TRIS terus berinovasi dengan mengembangkan produk baru dan memperluas portofolio bisnis mereka untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu segmen. Mereka juga memiliki subsidiari yang fokus pada berbagai produk seperti pakaian jas, olahraga, dan pakaian kasual.
- Pengembangan Kompetensi dan Teknologi: TRIS menerapkan strategi untuk meningkatkan kompetensi dan teknologi mereka, termasuk penggunaan teknologi mutakhir dalam produksi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.
- Fokus pada Pasar Ekspor: Sekitar 60% dari penjualan TRIS berasal dari ekspor, dengan pasar utama di Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Singapura, dan Jepang. Mereka terus memperluas jaringan distribusi mereka di pasar internasional.
- Penggunaan Platform Digital: TRIS juga menggunakan strategi pemasaran digital melalui platform e-commerce seperti Yukshopping.com untuk mencapai lebih banyak pelanggan dan memperluas jangkauan pasar.
- Kebijakan Keberlanjutan: TRIS menerapkan kebijakan keberlanjutan yang berfokus pada efisiensi dan efektivitas biaya, serta pengembangan produk ramah lingkungan.
Tantangan yang Dihadapi TRIS
- Persaingan dari Produk Impor: TRIS menghadapi tekanan dari produk impor di pasar domestik, yang memerlukan mereka untuk terus berinovasi dan meningkatkan daya saing.
- Ketidakpastian Ekonomi: Meskipun optimis, TRIS harus menghadapi ketidakpastian ekonomi yang dapat mempengaruhi permintaan dan harga bahan baku.
- Kenaikan Biaya Bahan Baku: Kenaikan biaya bahan baku, termasuk bahan baku impor, juga menjadi tantangan yang harus diatasi oleh TRIS.
- Perubahan Kebijakan Pemerintah: Perubahan kebijakan pemerintah terkait perlindungan produk lokal dan pengurangan impor dapat mempengaruhi operasi dan strategi bisnis TRIS.
- Pandemi Covid-19: Pandemi ini telah menghadirkan tantangan tambahan, termasuk gangguan rantai pasokan dan penurunan permintaan di pasar.
Dengan strategi dan inovasi yang tepat, TRIS optimis dapat mencapai target pertumbuhan double digit pada tahun 2025. Bagaimana pandangan Anda tentang masa depan industri tekstil di Indonesia? Berikan pendapatmu di kolom komentar di bawah!