Harga Batu Bara Terus Menurun di Awal 2025
Harga batu bara terus menurun dalam beberapa waktu terakhir. Pada Rabu (29/1/2025), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini turun menjadi US$ 114,8/ton, melemah 0,22% dibandingkan hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, harga batu bara terpangkas 1,67% secara point-to-point, dan selama sebulan terakhir, harga berkurang 7,83%.
Penurunan ini disebabkan oleh lemahnya permintaan, terutama di negara-negara besar seperti China dan India. Pemerintah India berkomitmen untuk mengurangi emisi karbondioksida dengan menutup banyak pembangkit listrik tenaga batu bara hingga 2032. Hal ini tentu mempengaruhi laba perusahaan batu bara, seperti Coal India Ltd yang melaporkan penurunan laba signifikan pada kuartal Desember 2024.
Dari perspektif harian, RSI sebesar 30,98 menunjukkan bahwa batu bara masih dalam zona bearish. Sementara itu, Stochastic RSI yang berada di 85,38 menunjukkan kondisi overbought, yang bisa menjadi tanda bahwa harga sedang terlalu tinggi dan mungkin akan bergerak turun.
Baca Juga : Kemenangan Indonesia di WTO dan Dampaknya pada Industri Kelapa Sawit
Perbandingan Kondisi Pasar Batu Bara dan CPO
Kondisi pasar batu bara dan CPO (Crude Palm Oil) terlihat berbeda dalam beberapa hal:
Batu Bara:
- Harga: Harga batu bara terus menurun akibat permintaan yang menurun dan upaya pengurangan emisi karbon.
- Performa Perusahaan: Perusahaan-perusahaan besar seperti Coal India Ltd melaporkan penurunan laba signifikan.
- Perspektif Teknikal: Dari perspektif harian, batu bara masih dalam zona bearish dengan RSI di bawah 50.
CPO (Crude Palm Oil):
- Harga: Harga CPO sedang bullish dengan tren kenaikan yang signifikan. Harga CPO diprediksi akan mencapai level resistance di kisaran 5.250-5.300 Ringgit Malaysia per ton.
- Permintaan: Permintaan dari negara-negara seperti India dan China meningkat, serta program B40 biodiesel di Indonesia yang memacu permintaan.
- Performa Perusahaan: Produksi CPO di Indonesia mengalami penurunan sebanyak 4,3% yoy pada kuartal pertama 2024, namun konsumsi domestik meningkat.
Secara keseluruhan, kondisi pasar CPO lebih positif dibandingkan batu bara. Bagaimana pendapat sobat investor? Tuliskan pada kolom komentar di bawah!
Kesimpulan Harga batu bara mengalami tekanan karena lemahnya permintaan dan langkah-langkah pengurangan emisi di negara-negara besar. Di sisi lain, pasar CPO menunjukkan tren yang lebih positif dengan permintaan yang meningkat. Investor perlu mencermati perkembangan ini untuk mengambil keputusan yang tepat.