REGULAR INVESTORS – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk, yang dikenal sebagai Tugu Insurance (TUGU), berencana untuk membagikan dividen pada tahun depan. Langkah ini merupakan wujud komitmen perusahaan yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero) kepada para pemegang saham.
Komitmen Pembagian Dividen
Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat, menyatakan bahwa perusahaan berusaha untuk memenuhi janji yang dibuat saat penawaran umum perdana (IPO) dengan memberikan dividen minimal 30 persen dari laba bersih. “Dengan melihat rata-rata rasio dividen yang dibagikan sebesar 40 persen, kami optimis bahwa pada tahun 2025, rasio dividen yang akan dibagikan tetap berada di kisaran tersebut,” ujarnya dalam Public Expose yang dilansir pada Jumat, 6 Desember 2024.
Rasio Dividen Sebelumnya
Menurut catatan IDX Channel, Tugu Insurance telah mengumumkan total dividen tunai dari laba tahun buku 2023 sebesar Rp148,8 per saham, yang setara dengan rasio dividen 40 persen dari laba bersih. Selain itu, rasio dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dari laba bersih tahun 2021 dan 2022 mencapai sekitar 80 persen. “Selama tiga tahun terakhir, rasio pembayaran dividen yang diberikan kepada pemegang saham melebihi angka yang dijanjikan dalam prospektus saat IPO, yaitu 30 persen,” tambah Tatang.
Kinerja Keuangan dan Dividen
Hingga kuartal III-2024, TUGU mencatat laba bersih sebesar Rp552 miliar dengan earning per share (EPS) sekitar Rp155,15. Dengan asumsi EPS trailing twelve month (TTM) tahun ini sekitar Rp207, nilai dividen untuk tahun buku 2024 diperkirakan minimal Rp83 per saham.
Ekspansi Bisnis Tugu Insurance
Pada tahun 2024, Tugu Insurance terus memperluas jangkauan bisnisnya ke segmen pasar non-captive, khususnya dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal ini tercermin dari peningkatan premi bruto yang mencapai sekitar 107 persen, yaitu Rp1,3 triliun hingga kuartal ketiga. Hingga 30 September 2024, total premi bruto TUGU mencapai Rp6,8 triliun, dengan kontribusi terbesar masih berasal dari sektor kebakaran dan properti.
Strategi Pemasaran dan Diversifikasi
Ery Widyatmoko, Direktur Pemasaran Asuransi TUGU, mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, Tugu akan fokus pada peningkatan premi di semua segmen, termasuk BUMN, korporasi, captive, dan non-captive. Perusahaan telah menetapkan target untuk menjadi pemimpin di industri asuransi umum pada tahun 2029. “Selain itu, sumber premi akan semakin terdiversifikasi, sehingga risiko bisnis dapat dikelola dengan lebih baik, tidak hanya bergantung pada segmen captive, tetapi juga memperluas pangsa pasar non-captive, termasuk sektor ritel,” jelas Ery.