GAZA – organisasi Hamas sudah mengonfirmasi bahwa negeri Israel telah dilakukan membunuh pemimpin kebijakan pemerintah serta militernya Yahya Sinwar di Gaza.
Rumor bahwa pasukan tanah Israel sudah pernah membunuh Sinwar pada lingkungan Tal as-Sultan Rafah di Wilayah Gaza mulai beredar pada Kamis lalu. Militer negeri Israel menyatakan pada Kamis bahwa jasadnya telah dilakukan diidentifikasi setelahnya ia dibunuh sehari sebelumnya.
Pembunuhan itu berjalan di sedang pertempuran tanah Israel yang menghancurkan pada Gaza, dalam mana lebih tinggi dari 41.000 warga Palestina telah terjadi terbunuh sejak 7 Oktober, di mana pejuang kelompok Hamas memasuki negeri Israel selatan di sebuah serangan yang menewaskan 1.139 orang, dan juga 250 warga ditawan. Iran mengungkapkan sedang menyelidiki pembunuhan Sinwar.
Pembunuhan Sinwar pada Wilayah Gaza mengikuti pola panjang pembunuhan para pemimpin Palestina, dari Roma hingga Paris, Beirut hingga Athena, dan juga Kawasan Gaza hingga Tunis. negara Israel jarang mengklaim bertanggung jawab melawan pembunuhan yang disebutkan – meskipun biasanya juga bukan menyangkal perannya. Dan para analis yakin bahwa pembunuhan ini merupakan ciri khas Israel, yang digunakan sudah pernah berlangsung selama lebih besar dari setengah abad.
Setelah 7 Oktober, pejabat negeri Israel menyatakan secara terbuka bahwa para pemimpin senior gerakan Hamas ada pada daftar pembunuhannya. Dalam rekaman yang dimaksud dipublikasikan pada 4 Desember 2023, kepala badan intelijen Shin Bet Israel, Ronen Bar, menyatakan negara itu akan membunuh para pemimpin gerakan Hamas “di setiap lokasi, ke Gaza, di dalam Tepi Barat, di Lebanon, di dalam Turki, di Qatar, semua orang”.
Dari Paris hingga Teheran, Operasi Pembunuhan negeri Israel terhadap 16 Pemimpin Hamas
1. Ismail Haniyeh (Juli 2024, Teheran, Iran)
Melansir Al Jazeera, pimpinan urusan politik organisasi Hamas Ismail Haniyeh dibunuh dalam Teheran, Iran pada dini hari Rabu, setelahnya binaan tempat ia menginap diserang oleh kelompok Palestina yang tersebut dituduhkan untuk Israel.
Kelompok yang disebutkan menyatakan bahwa Haniyeh tewas “dalam serangan udara Zionis” dalam kediamannya ke Teheran setelahnya ia berpartisipasi di pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian. Kematiannya berlangsung sehari setelahnya negeri Israel memiliki target komandan Hizbullah Fuad Shukr di dalam Beirut.
2. Saleh al-Arouri (Januari 2024, Beirut, Lebanon)
Melansir Al Jazeera, Al-Arouri, 57 tahun, adalah duta kepala biro urusan politik kelompok Hamas juga salah satu pendiri sayap bersenjata kelompok tersebut, Brigade Qassam. Ia dibunuh pada serangan pesawat nirawak di pinggiran kota Beirut.
Ia sudah pernah tinggal pada pengasingan di Lebanon setelahnya menghabiskan 15 tahun ke penjara Israel. Sebelum konflik dimulai pada 7 Oktober, Pertama Menteri negara Israel Benjamin Netanyahu telah lama mengancam akan membunuhnya.
Israel tiada bertanggung jawab berhadapan dengan kematiannya. Namun, Danny Danon, mantan utusan negara Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, memuji serangan itu dan juga memberi selamat untuk tentara Israel, Shin Bet, serta Mossad, badan intelijen Israel, sebab telah terjadi membunuh al-Arouri.
3. Mahmoud al-Mabhouh (Januari 2010, Dubai, UEA)
Melansir Al Jazeera, Al-Mabhouh adalah seseorang komandan militer pada Brigade Qassam, yang mana bertanggung jawab menghadapi logistik serta pengadaan senjata.
Ia mendirikan Unit 101, yang tersebut didedikasikan untuk menculik para pejuang Israel. Al-Mabhouh dibunuh dalam Hotel Al Bustan Rotana bintang lima di dalam Dubai, serangan itu secara luas diyakini telah terjadi diwujudkan oleh Mossad. Menurut polisi, al-Mabhouh dibius, disetrum, serta kemudian dicekik dengan bantal.
4. Mahmoud al-Majzoub (Mei 2006, Sidon, Lebanon)
Al-Majzoub adalah pemimpin senior kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) juga sekutu dekat kelompok Hizbullah Lebanon.
Ia dibunuh di kota Sidon, Lebanon, di mana sebuah bom mobil yang mana dipasang di dalam pintu mobilnya meledak pada waktu ia membukanya.
Artikel ini disadur dari Dari Paris hingga Teheran, Operasi Pembunuhan Israel terhadap 16 Pemimpin Hamas