Top 3 dunia pada Rabu, 16 Oktober 2024, diurutan pertama berita tentang militer negara Israel yang tersebut mengawasi sepasang pesawat tak berawak dari Lebanon menghantam tanah Israel utara, setelahnya sirene berbunyi dalam sepasang kota utara dekat perbatasan. IDF juga menyatakan sirene dinyalakan ke kota Ya’ara sesaat sebelum berada dalam waktu malam lantaran perasaan khawatir akan serpihan peluru kendali pencegat yang mana ditembakkan. Serangan udara itu keliru mengidentifikasi target.
Diurutan kedua berita tentang negara Israel yang tersebut mulai “kekurangan” rudal pertahanan udara, hingga menyokong Pertama Menteri Benjamin Netanyahu mencari bantuan dari Amerika Serikat. Financial Times melaporkan “keterbatasan pasokan” dan juga tuntutan peperangan sudah memproduksi militer negeri Israel “bergantung pada Amerika Serikat untuk mengisi kekosongan perisai pelindung”.
Berikut top 3 dunia selengkapnya:
1. Dua Drone dari Lebanon Lagi-lagi Berhasil Menembus Defense Udara Bebas Israel
Dua pesawat tak berawak atau drone teridentifikasi kembali melintas dari Lebanon ke negeri Israel menyusul sirene yang dimaksud berbunyi di Galilea Atas, kata militer negeri Israel pada sebuah pernyataan pada Rabu pagi, 16 Oktober 2024. Tak ada orang yang terdampar luka akibat masuknya drone tersebut.
Militer mengungkapkan sepasang pesawat tak berawak dari Lebanon menghantam tanah Israel utara, setelahnya sirene berbunyi di sepasang kota utara dekat perbatasan. IDF juga mengungkapkan sirene dinyalakan dalam kota Ya’ara sesaat sebelum berada dalam waktu malam sebab kegelisahan akan serpihan peluru kendali pencegat yang mana ditembakkan. Serangan udara itu keliru mengidentifikasi target.
Masuknya dua drone dari Lebanon itu tidak yang digunakan pertama kali. Pekan kemudian militer tanah Israel menyatakan dua pesawat tak berawak dari Lebanon ditemukan pada Hari Jumat waktu malam menyusul sirene yang berbunyi di negeri Israel tengah.
Militer berhasil mencegat satu pesawat tanpa awak. Kedua drone yang disebutkan telah lama dipantau sejak melintasi perbatasan Lebanon, ujar militer di sebuah pernyataan. Namun, satu bangunan dalam Herzliya mengalami beberapa kerusakan, kata militer lalu polisi negeri Israel pada pernyataan terpisah.
Baca selengkapnya di dalam sini
2. Kebobolan Serangan Iran kemudian Hizbullah, negeri Israel ‘Kekurangan’ Rudal Perlindungan Udara
Israel “kekurangan” rudal pertahanan udara, yang mana menggalakkan pemerintah Netanyahu untuk mencari bantuan dari AS. Dalam beberapa hari terakhir, Negeri Paman Sam mengumumkan mereka itu mengerahkan sistem anti-rudal THAAD ke tanah Israel akibat terus memberikan dukungan “keras” bagi sekutunya selama ketegangan yang digunakan meningkat dengan Iran.
Awal bulan ini, Iran menembakkan rentetan rudal ke negara Israel sebagai pembalasan menghadapi pembunuhan para pemimpin organisasi Hamas kemudian Hizbullah dan juga manusia jenderal Iran. Menyusul serangan-serangan tersebut, negara Israel mengancam akan menyerang Iran, yang dimaksud menurut para analis dapat memperluas konflik.
Israel menghadapi kemungkinan kekurangan rudal pencegat sistem pertahanan pada waktu merekan meningkatkan pertahanan udara terhadap kemungkinan serangan dari Iran lalu proksi-proksi mereka, Financial Times melaporkan pada Selasa, 15 Oktober 2024. Jika Iran serta Hizbullah menyerang negara Israel secara bersamaan, pertahanan udara negeri Israel kemungkinan besar akan kewalahan, Dana Stroul, mantan pejabat senior pertahanan AS, menjelaskan untuk Financial Times.
Baca selengkapnya pada sini
3. Media: negara Israel Tantangan Antisipasi Langkah Hizbullah Selanjutnya
Intelijen Militer tanah Israel kemungkinan sedang berjuang keras untuk menentukan apakah serangan Hizbullah pada Hari Minggu merupakan sebuah keberuntungan atau sebuah langkah yang digunakan diperhitungkan, menurut analisis baru yang tersebut diterbitkan oleh Haaretz.
Pembunuhan para pemimpin utamanya jelas sudah melemah Hizbullah. Namun, ini justru mempersulit upaya untuk mendeteksi serta memprediksi tindakan serta strategi yang lebih besar luas, menurut tulisan tersebut.
Orna Mizrahi, pribadi peneliti senior dalam Institut Studi Keselamatan Nasional di Tel Aviv, sudah menghabiskan puluhan tahun bekerja ke militer dan juga Dewan Ketenteraman Nasional Israel. Dia mencatatkan data bahwa sebelumnya, ia “dapat mengukur niat Hizbullah dengan mengikuti pemimpinnya, Hassan Nasrallah, yang dimaksud telah lama menjadi pemimpin kelompok yang disebutkan sejak 1992 hingga beliau dibunuh di pengeboman Beirut pada 27 September.”
Baca selengkapnya di sini
Artikel ini disadur dari Top 3 Dunia ; Perkembangan Terbaru Perang Hizbullah Israel