Jakarta – Komandan tertinggi Brigade Al Quds Iran, Esmail Qaani, yang tersebut sempat tiada diketahui keberadaannya setelahnya terbunuhnya pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, bulan lalu, dikabarkan pada keadaan baik. Wakil komandan pasukan, Iraj Masjedi, menyatakan pada hari Hari Senin bahwa Qaani terus menjalankan aktivitasnya seperti biasa.
“Dia pada status fit serta menjalankan aktivitasnya. Beberapa pihak memohonkan kami untuk mengeluarkan pernyataan,” kata Masjedi seperti disitir media pemerintah Iran terkait Qaani.
Brigjen Esmail Qaani, muncul di depan umum di dalam Teheran pada Minggu pasca hampir dua minggu prakiraan mengenai nasibnya, satu di antaranya rumor bahwa ia telah lama terbunuh atau terluka di serangan udara negara Israel di dalam ibu kota Lebanon, Beirut.
Rekaman yang mana disiarkan televisi pemerintah Iran menunjukkan Qaani mengunjungi upacara pada Teheran untuk kepulangan Jenazah Brigjen Abbas Nilforoushan, orang perwira Iran yang mana tewas pada serangan tanah Israel di dalam Beirut pada 27 September.
Sebelumnya, dua sumber keamanan Iran melaporkan bahwa Qaani tidak ada sanggup dihubungi sejak serangan pada Beirut minggu lalu. Kantor Berita Mahasiswa Iran juga melaporkan bahwa arahan dari Qaani dibacakan pada sebuah konferensi solidaritas untuk anak-anak Palestina yang digunakan diselenggarakan pada hari Hari Senin di Teheran, akibat Qaani berhalangan hadir akibat hadir di penghadapan penting lainnya.
Dilansir dari middleeasteye.net, Qaani masih hidup serta tidaklah terluka, tetapi ketika ini berada di pengawasan lalu sedang diinterogasi terkait penyelidikan Iran berhadapan dengan pelanggaran keamanan besar. Dalam dua bulan terakhir, negara Israel telah terjadi membunuh beberapa tokoh lebih tinggi dari Poros Perlawanan yang dimaksud dipimpin Iran, salah satunya sebagian besar pemimpin militer Hizbullah.
Kecurigaan bahwa komandan senior Iran yang dimaksud mungkin saja telah lama terbunuh meningkat saat calon alternatif Nasrallah, Hashem Safieddine, diduga tewas pada serangan tanah Israel terhadap pangkalan rahasia bawah tanah Hizbullah pada 4 Oktober lalu.
Nasib Safieddine kemudian rekan-rekannya masih belum jelas, sebab pesawat negara Israel memiliki target anggota penyelamat dan juga personel Hizbullah yang tersebut mencoba mendekati area serangan.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan pada hari Selasa bahwa Hashem Safieddine telah terjadi “dihabisi,” namun manusia juru bicara militer tanah Israel kemudian memaparkan bahwa merekan tidak ada mampu menjamin kematian Safieddine.
Qaani tiba ke Lebanon dua hari setelahnya Nasrallah dibunuh, sama-sama dengan beberapa komandan IRGC lalu tokoh lainnya untuk “mengevaluasi situasi dalam lapangan,” menurut sumber MEE. Namun, setelahnya serangan terhadap Safieddine, komunikasi dengan Qaani terputus selama dua hari, kata sumber tersebut.
Spekulasi beredar di media sosial juga media bahwa Qaani terluka atau terbunuh di serangan negeri Israel pada pinggiran selatan Beirut. Namun, orang sumber ke IRGC kemudian pejabat senior Irak mengemukakan terhadap MEE bahwa Qaani tiada terluka juga tidak ada berada di pertandingan Dewan Syura sama-sama Safieddine.
Kepala Staf Angkatan Darat negara Israel Herzi Halevi. Reuters
Selain itu, Panglima Militer negeri Israel Herzi Halevi juga muncul ke rakyat usai dirumorkan tewas di serangan milisi Hizbullah Lebanon. Halevi datang ke pusat pelatihan Brigade Golani pada Senin, 14 Oktober 2024, tempat kejadian yang tersebut diserang Hizbullah pada Ahad, 13 Oktober 2024.
Dalam kunjungannya itu, Halevi memaparkan bahwa ketika ini tanah Israel sedang menelepon. Oleh sebab itu, serangan terhadap markas latihan tidak ada dapat diterima.
Dilansir dari timesnownews.com, setelah serangan pesawat nirawak Hizbullah terhadap negara Israel pada Hari Minggu waktu malam ke dekat wilayah Binyamina, sejumlah rumor ke media sosial mengenai tewasnya Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi. Klaim palsu tentang Halevi dengan cepat menyebar pasca kejadian yang tersebut mengakibatkan tambahan dari enam puluh penduduk terluka.
Segera pasca serangan tersebut, “Laporan Pembunuhan Halevi” mulai berubah menjadi tren ke sistem X dengan sejumlah warga mulai mengomunikasikan lebih besar berbagai teori tentang kematian kepala IDF tersebut.
Saat klaim palsu yang dimaksud mulai bermetamorfosis menjadi tren dalam media sosial, Jackson Hinkle, manusia komentator Amerika juga menggunakan akun X-nya untuk menyebutkan pembunuhan Halevi berdasarkan sumber yang mana belum dikonfirmasi.
Ada beberapa tweet lain yang dimaksud menyebutkan klaim palsu kematian Halevi sebagai klaim yang mana nyata. Satu tweet menyebutkan, “Berita Terkini, Laporan awal mengonfirmasi pembunuhan Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Herzi Halevi.” Tweet lain menulis, “Berita Terkini: Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Herzi Halevi, telah terjadi dibunuh.”
SUKMA KANTHI NURANI I DEWI RINA CAHYANI I SITA PLANASARI I TIMES NOW NEWS
Artikel ini disadur dari Panglima Militer Israel dan Komandan Brigade Al Quds Iran Esmail Qaani Muncul ke Publik Setelah Dikabarkan Tewas