TEMPO.CO, Ibukota – Menteri Pemuda juga Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menegaskan bahwa olahraga harus berubah menjadi hak seluruh pemukim tanpa terkecuali, satu di antaranya kalangan difabel. Hal itu disampaikannya pada waktu berpidato di upacara penutupan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 pada Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, pada Mingguan malam, 13 Oktober 2024.
“Para atlet difabel yang digunakan saya sebut sebagai atlet para juara adalah bukti bahwa olahraga harus bermetamorfosis menjadi hak seluruh khalayak tanpa terkecuali. Mari kita bersama-sama melakukan konfirmasi bahwa inklusifitas ini tetap berubah jadi bagian integral dari kebijakan olahraga nasional di dalam masa depan,” kata Menpora.
Dito menyampaikan bahwa Kementerian Pemuda serta Olahraga beserta pemerintah pusat berikrar untuk terus menegaskan bahwa penyandang disabilitas ke depannya tetap mendapatkan kesempatan yang digunakan sebanding teristimewa ke bidang olahraga.
“Kementerian Pemuda dan juga Olahraga beserta pemerintah pusat berazam untuk terus melakukan konfirmasi bahwa penyandang disabilitas mendapatkan kesempatan yang digunakan identik untuk tumbuh, bermetamorfosis menjadi lebih banyak tangguh lalu progresif dengan demi Indonesia Raya,” kata dia.
Peparnas 2024 ini mengadu total 20 cabang olahraga, dengan total nomor pertandingan sejumlah 567. Hal ini berubah jadi yang terbanyak pada sejarah penyelenggaraannya sejak pertama kali dijalankan pada tahun 1957. Banyak rekor nasional juga satu rekor Asia Tenggara terpecahkan di event ini.
Di cabang olahraga para atletik total menciptakan 106 rekor nasional baru. Catatan rekor yang mana spesial lain dicatatkan oleh atlet Kalimantan Selatan, Ahmad Fauzi, yang memecahkan rekor Asia Tenggara pada waktu berjuang pada nomor lempar cakram F37 Putra.
Selain itu, terdapat 17 rekor nasional yang dimaksud dipecahkan pada cabang para angkat berat. Lalu cabang para renang mencatatkan total 22 nomor yang dimaksud melampaui rekor sebelumnya. Sehingga, secara keseluruhan, ada 114 rekor nasional dan juga satu rekor Asia Tenggara yang tersebut dipecahkan pada Peparnas 2024.
Dengan terpecahkannya rekor di dalam kompetisi multievent empat tahunan ini maka berubah jadi modal penting untuk Indonesi menatap ASEAN Para Games Thailand 2025.
Setelah itu, ada pula Asian Para Games 2026 di dalam Aichi-Nagoya, Jepang. Di level yang paling tinggi, kompetisi Paralimpiade ke-18 akan bergulir ke Los Angeles, Amerika Serikat pada 2028.
Di turnamen Peparnas yang digunakan dihadiri oleh oleh 2.957 atlet. Tuan rumah Jawa Tengah mengundurkan diri dari sebagai juara umum pasca menghimpun 161 medali emas, 121 perak, lalu 124 perunggu sekaligus mengukuhkan statusnya sebagai provinsi paling sukses dalam kompetisi ini dengan enam kali peringkat juara.
Artikel ini disadur dari Tutup Peparnas 2024, Menpora Berkomitmen Penyandang Disabilitas Tetap Dapat Kesempatan yang Sama Terutama di Olahraga