Astra Agro Lestari Tegaskan Komitmen Nol Deforestasi, Perkuat Tata Kelola Keberlanjutan Sawit
Komitmen Keberlanjutan Sejak 2015
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menegaskan kembali komitmennya terhadap kebijakan keberlanjutan (Sustainability Policy) yang telah diterapkan sejak 2015. Salah satu pilar utama kebijakan ini adalah nol deforestasi, yang berlaku di seluruh rantai pasok perusahaan, mulai dari perkebunan inti, plasma, hingga pemasok pihak ketiga.
Langkah ini menunjukkan konsistensi Astra Agro dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor kelapa sawit Indonesia.
Empat Prinsip Utama Nol Deforestasi
Dalam kebijakan nol deforestasi, Astra Agro menjalankan empat prinsip utama:
- Tidak melakukan pengembangan di kawasan Stok Karbon Tinggi (SKT)
Perusahaan memastikan tidak ada pembukaan lahan baru di area dengan cadangan karbon tinggi. - Tidak membuka lahan di area Nilai Konservasi Tinggi (NKT)
Area NKT atau High Conservation Value (HCV) adalah kawasan penting secara biologis, ekologis, hidrologis, maupun sosial budaya. Astra Agro berkomitmen menjaga kawasan ini dari aktivitas perkebunan. - Melarang praktik pembakaran lahan
Seluruh kegiatan operasional wajib mengikuti prinsip zero burning untuk mencegah kerusakan lingkungan dan risiko kebakaran hutan. - Mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK)
Astra Agro terus melakukan upaya pengurangan emisi GRK di area perkebunan sebagai bagian dari mitigasi perubahan iklim.
Pembaruan Penilaian NKT dan Keterlibatan Lembaga Independen
Sejalan dengan kebijakan tersebut, Astra Agro telah menyelesaikan pembaruan penilaian NKT (HCV reassessment) di seluruh wilayah operasionalnya. Proses ini dilakukan dengan melibatkan lembaga independen seperti Daemeter Consulting, PILI Green Network, dan Eco Nusantara, serta membuka ruang partisipasi masyarakat setempat.
Langkah ini memastikan bahwa penilaian dilakukan secara transparan, partisipatif, dan berbasis ilmiah, sehingga hasilnya dapat menjadi dasar pengelolaan keanekaragaman hayati yang lebih efektif.
Rasa Kepemilikan Bersama Masyarakat
Direktur Astra Agro, Bandung Sahari, menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses penilaian NKT.
“Partisipasi aktif masyarakat adalah kunci keberhasilan jangka panjang. Melalui pemetaan partisipatif dan konsultasi mendalam, kami membangun rasa kepemilikan bersama yang esensial bagi efektivitas konservasi,” ujarnya liputan6.com.
Keterlibatan masyarakat dilakukan melalui pertukaran informasi, pemetaan partisipatif, hingga konsultasi akhir. Hal ini menjadi bentuk penghormatan terhadap masyarakat lokal sekaligus memastikan rencana konservasi mendapat persetujuan sosial.
Tanggung Jawab Kolektif dalam Keberlanjutan Sawit
Bandung Sahari menambahkan bahwa kebijakan keberlanjutan Astra Agro mencerminkan upaya kolektif dalam:
- Konservasi keanekaragaman hayati
- Pengelolaan tanah dan air secara berkelanjutan
- Pengurangan emisi gas rumah kaca
- Penciptaan lingkungan kondusif bagi perusahaan dan komunitas sekitar
“Komitmen Nol-Deforestasi Astra Agro bukan sekadar reaksi sesaat, melainkan fondasi yang kami bangun dan rawat selama bertahun-tahun,” tegasnya.
Outlook: Sawit Berkelanjutan untuk Generasi Mendatang
Dengan kebijakan nol deforestasi yang konsisten, Astra Agro menegaskan perannya sebagai salah satu perusahaan perkebunan sawit yang berkomitmen menjaga lingkungan. Langkah ini tidak hanya mendukung target keberlanjutan nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen sawit yang bertanggung jawab di mata dunia.
Melalui inovasi tata kelola, kolaborasi dengan lembaga independen, serta keterlibatan masyarakat, Astra Agro berupaya memastikan bahwa aktivitas operasional memberikan manfaat bagi komunitas lokal tanpa mengorbankan lingkungan.



Post Comment