Harga CPO Tembus MYR 4.546/ton, Tren Positif Dipicu Stagnasi Produksi dan Potensi B50

Kepercayaan Hasilkan SawitBerkelanjutan, Petani SPKS Kantongi Sertifikat RSPO

Harga CPO Naik Tajam, Sentuh Level Tertinggi Sejak Agustus

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terus menunjukkan tren penguatan. Pada Rabu, 8 Oktober 2025, harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman Desember ditutup di MYR 4.546/ton, naik 1,7% dari hari sebelumnya. Ini merupakan level tertinggi sejak 18 Agustus 2025, atau hampir dua bulan terakhir.

Sehari sebelumnya, harga CPO telah menyentuh MYR 4.500/ton, menandakan momentum positif yang terus berlanjut di pasar komoditas global.

Faktor Pendorong: Produksi Stagnan dan Permintaan Meningkat

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono, menyebut bahwa kenaikan harga CPO dipicu oleh stagnasi produksi dari dua negara produsen utama dunia, yakni Indonesia dan Malaysia, sementara permintaan global terus meningkat.

“Harga CPO tinggi karena kedua produsen besar dunia yaitu Indonesia dan Malaysia produksinya stagnan, sedangkan permintaan terus meningkat,” ujar Eddy kepada Bloomberg Technoz, Kamis (9/10/2025).

Potensi Kenaikan Lebih Lanjut: Efek Kebijakan B50

Eddy juga menyoroti bahwa harga CPO berpotensi melonjak lebih tinggi apabila pemerintah Indonesia benar-benar menerapkan kebijakan mandatory B50, yaitu pencampuran 50% minyak nabati ke bahan bakar minyak.

Jika kebijakan ini dijalankan, maka:

  • Konsumsi domestik CPO akan meningkat signifikan
  • Ekspor CPO akan berkurang
  • Pasokan global menyusut
  • Harga internasional terdorong naik

“Kalau kondisi sekarang diterapkan B50, maka ekspor akan berkurang. Ini juga akan menaikkan harga minyak sawit dunia,” jelas Eddy.

Tren Harga CPO: Kenaikan Konsisten Sepanjang 2025

Harga CPO saat ini berada dalam tren positif, dengan data penguatan sebagai berikut:

  • Sepekan terakhir: naik 3,55% (point-to-point)
  • Sebulan terakhir: naik 1,45%
  • Year-to-date (YTD): naik 2,3%

Kabar dari Indonesia mengenai kesiapan penerapan B50 pada 2026 menjadi katalis utama yang mendorong sentimen pasar.

Proyeksi Harga: Bisa Tembus MYR 5.000/ton

Trader komoditas global, Dorab Mistry, memperkirakan bahwa harga CPO bisa saja melampaui MYR 5.000/ton jika Indonesia benar-benar menjalankan kebijakan B50.

“Jika Indonesia menjalankan B50, maka akan terjadi kelangkaan di pasar dunia dan harga akan meroket,” ujar Mistry.

Outlook: Harga CPO Berpotensi Lanjutkan Penguatan

Dengan kombinasi faktor seperti:

  • Stagnasi produksi
  • Kenaikan permintaan global
  • Potensi kebijakan B50
  • Pengurangan ekspor dari Indonesia

…maka harga CPO diperkirakan akan tetap berada dalam tren bullish hingga akhir tahun dan berlanjut ke 2026. Bagi pelaku industri dan investor, ini menjadi sinyal penting untuk mengantisipasi perubahan pasokan dan harga di pasar global.

Post Comment