Ekspor Indonesia Juli 2025 Diperkirakan Melambat, Impor Kontraksi, Neraca Perdagangan Tetap Surplus
Ekspor Indonesia Juli 2025 Diperkirakan Melambat
Kinerja ekspor Indonesia pada Juli 2025 diperkirakan mengalami perlambatan, dengan pertumbuhan 6,1% secara tahunan (year-on-year/yoy) menurut konsensus Bloomberg yang dihimpun hingga Jumat (29/8/2025). Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekspor Juni sebesar 11,29% yoy.
Penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal, termasuk:
- Harga komoditas global yang melemah, seperti batu bara ICE Newcastle yang turun hampir 5% sepanjang Agustus.
- Ketidakpastian kebijakan tarif Amerika Serikat, khususnya bea masuk 19% terhadap produk Indonesia yang mulai berlaku awal Agustus.
Dampak Tarif AS dan Perubahan Perilaku Bisnis Global
Menurut Susiwijono Moegiarso, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, meskipun tarif AS belum resmi diterapkan pada Juli, sudah terlihat penundaan pembayaran dari importir luar negeri kepada eksportir Indonesia.
āSebelum realisasi, perilaku bisnis sudah berubah,ā ujarnya, menekankan bahwa sentimen dan ekspektasi pasar sangat dipengaruhi oleh kebijakan global.
Impor Kontraksi, Industri Manufaktur Masih Lesu
Sementara itu, impor Indonesia diproyeksikan mengalami kontraksi sebesar -5% yoy, menjadi penurunan pertama dalam enam bulan terakhir. Impor Indonesia sebagian besar terdiri dari:
- Bahan baku dan penolong
- Barang modal untuk produksi domestik
Namun, industri manufaktur nasional sedang mengalami tekanan. Data Purchasing Managersā Index (PMI) Indonesia pada Juli berada di 49,2, menandakan kontraksi. Ini adalah bulan keempat berturut-turut PMI berada di bawah ambang ekspansi.
āPermintaan ekspor masih lemah, penciptaan lapangan kerja dan pembelian bahan baku menurun. Optimisme dunia usaha mencapai titik terendah,ā jelas Usamah Bhatti, Ekonom S&P Global Market Intelligence.
Neraca Perdagangan Tetap Surplus 63 Bulan Berturut-turut
Meski ekspor melambat dan impor terkontraksi, neraca perdagangan Indonesia diperkirakan tetap surplus sebesar US$3 miliar pada Juli 2025, menurut konsensus Bloomberg. Jika terwujud, maka ini akan menjadi surplus ke-63 secara berturut-turut, menandakan ketahanan sektor eksternal Indonesia di tengah tekanan global.
Post Comment