Deflasi Indonesia Mei 2025: Penyebab, Dampak, dan Tren Inflasi Tahunan

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi Mei 2025, yang mencatat deflasi sebesar 0,37% secara bulanan (month-to-month/mtm). Sementara secara tahunan (year-on-year/yoy), tingkat inflasi mencapai 1,60%, menunjukkan tren perlambatan dibandingkan periode sebelumnya.

Penyebab Deflasi Mei 2025

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyebutkan bahwa deflasi Mei 2025 terjadi lebih dalam dibandingkan Mei 2024. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau, yang mengalami deflasi sebesar 1,40% dengan andil deflasi 0,41%.

Beberapa komoditas utama yang berkontribusi terhadap deflasi, antara lain:

  • Cabai merah dan cabai rawit (andil deflasi 0,12%)
  • Bawang merah (andil deflasi 0,09%)
  • Ikan segar (andil deflasi 0,05%)
  • Bawang putih (andil deflasi 0,04%)
  • Daging ayam ras (andil deflasi 0,01%)

Di sisi lain, terdapat komoditas yang justru memberikan andil terhadap inflasi, seperti:

  • Tomat (andil inflasi 0,03%)
  • Tarif pulsa ponsel (andil inflasi 0,02%)
  • Tarif angkutan udara (andil inflasi 0,01%)

Komponen Inflasi dan Harga yang Diatur Pemerintah

Berdasarkan komponen inflasi, deflasi di Mei 2025 utamanya didorong oleh komponen bergejolak, yang mengalami deflasi 2,48% dengan andil 0,41%, terutama dari cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.

Komponen harga yang diatur pemerintah juga mengalami deflasi sebesar 0,02%, namun tetap memberikan andil inflasi 0,01%, dengan penyumbang utama tarif angkutan antar kota dan bensin.

Sedangkan komponen inti mengalami inflasi 0,08%, dengan penyumbang utama:

  • Tarif pulsa ponsel
  • Emas perhiasan
  • Kopi bubuk

Sebaran Inflasi Bulanan Menurut Wilayah

Secara regional, 31 provinsi mengalami deflasi, sementara 7 provinsi mengalami inflasi.

  • Deflasi terdalam terjadi di Gorontalo, sebesar 1,68% mtm.
  • Inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan, mencapai 0,91% mtm.

Kesimpulan

Deflasi di Mei 2025 mencerminkan tren perlambatan harga, terutama pada bahan pangan utama. Meskipun sebagian besar wilayah mengalami deflasi, beberapa sektor tetap mencatat inflasi, seperti tarif angkutan udara, pulsa ponsel, dan emas perhiasan.

Ke depan, stabilitas ekonomi dan kebijakan pemerintah dalam mengelola harga bahan pokok serta daya beli masyarakat akan menjadi faktor utama dalam menentukan arah inflasi nasional.

Post Comment