Pasar Smartphone China Kuartal I-2025: Huawei Kembali ke Puncak, Apple Tertekan
Pertumbuhan Pasar Smartphone China di Kuartal I-2025
Pasar ponsel pintar China mengalami kenaikan penjualan sebesar 2,5% secara tahunan (yoy) pada kuartal I-2025. Kebijakan subsidi dari pemerintah lokal berperan penting dalam menjaga performa pasar smartphone, khususnya untuk perangkat dengan harga di bawah US$820.
Subsidi ini berhasil mendorong pertumbuhan penjualan beberapa produsen lokal, termasuk Huawei dan Xiaomi, sementara iPhone Apple mengalami penurunan tajam akibat harga yang melampaui ambang subsidi.
Huawei Kembali Memimpin Pasar
Produsen asal China, Huawei, mencatat kebangkitan dengan merebut kembali posisi puncak pasar smartphone. Pangsa pasar Huawei naik dari 15,5% di kuartal I-2024 menjadi 19,6% pada periode yang sama tahun ini.
Keberhasilan ini didukung oleh peluncuran seri Nova 13 di segmen menengah dan seri Mate 70 di segmen premium. Huawei juga menjadi brand dengan pertumbuhan penjualan terbaik, mencatat kenaikan 31,8% yoy.
Di posisi kedua, Xiaomi mencatat pertumbuhan penjualan 18,4%. Laporan Counterpoint’s Market Pulse Service menyebutkan bahwa kebijakan subsidi turut mendorong penjualan Xiaomi, menjadikannya merek dengan pertumbuhan tercepat kedua dalam kuartal ini, dengan pangsa pasar 16,5%.
vivo Stabil, Apple Mengalami Penurunan
Produsen China lainnya, vivo, mencatat pertumbuhan penjualan yang lebih stabil di angka 2%. Model flagship mereka, seri X200 dengan fitur fotografi canggih hasil kolaborasi dengan Zeiss, berhasil menjaga permintaan konsumen.
Meskipun bukan yang tumbuh paling pesat, vivo tetap mempertahankan posisinya sebagai merek kedua dalam pangsa pasar smartphone di China.
Di sisi lain, Apple mengalami penurunan penjualan sebesar 7,7% di awal kuartal 2025. Faktor utama di balik penurunan ini adalah harga perangkat Apple yang tidak memenuhi syarat subsidi, membuatnya kurang menarik bagi konsumen di China.

Pengaruh Perang Tarif dan Tren AI di Industri Smartphone
Meskipun subsidi berhasil meningkatkan penjualan di awal tahun, pasar smartphone China tetap menghadapi tantangan. Counterpoint mencatat bahwa permintaan menurun di paruh kedua kuartal I-2025 akibat ketegangan perang tarif antara China dan Amerika.
Selain itu, teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin menjadi faktor diferensiasi utama dalam industri ini. Startup AI DeepSeek mendorong adopsi teknologi AI dalam perangkat smartphone. Data menunjukkan bahwa hampir 40% smartphone yang terjual di China kini sudah mendukung GenAI, berdasarkan laporan Global GenAI Smartphone Tracker.
Counterpoint mengungkap bahwa produsen smartphone China kini bergerak cepat dalam mengintegrasikan teknologi AI untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Tren ini diperkirakan akan semakin berkembang di kuartal-kuartal berikutnya.
Dengan dinamika pasar yang terus berubah, inovasi teknologi dan strategi pemasaran yang tepat akan menjadi kunci bagi produsen untuk mempertahankan daya saing mereka di pasar smartphone China.
Post Comment