Kinerja Keuangan PT Fast Food Indonesia (FAST) Terus Merosot di 2024: Rugi Bersih Naik 91,67%

Kinerja Keuangan FAST 2024: Rugi Bersih Melonjak

PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), emiten pengelola waralaba restoran cepat saji KFC, mengalami kemerosotan keuangan yang signifikan pada tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian terbaru per 22 April 2025, FAST mencatat lonjakan rugi bersih sebesar 91,67%, mencapai Rp796,71 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp415,65 miliar.

Pendapatan Turun Tajam

Peningkatan rugi bersih ini dipicu oleh penurunan pendapatan sebesar 17,85%, dari Rp5,93 triliun pada 2023 menjadi Rp4,87 triliun di 2024. Berikut adalah beberapa faktor penyebabnya:

  • Pendapatan dari makanan dan minuman turun dari Rp5,91 triliun menjadi Rp4,85 triliun.
  • Pendapatan komisi atas penjualan konsinyasi merosot ke Rp19,57 miliar.
  • Pendapatan dari layanan antar susut menjadi Rp1,91 miliar.
  • Potongan penjualan mencapai Rp422,88 juta.

Efisiensi Beban, Namun Tekanan Biaya Tetap Tinggi

Meskipun beberapa beban operasional mengalami penurunan, peningkatan beban lain tetap memberikan tekanan pada laba perusahaan:

  • Beban pokok penjualan turun menjadi Rp2,03 triliun.
  • Beban penjualan dan distribusi turun menjadi Rp2,72 triliun.
  • Beban umum dan administrasi menyusut ke Rp690,45 miliar.
  • Beban operasi lain meningkat menjadi Rp279,96 juta.
  • Beban keuangan naik ke Rp81,45 miliar.
  • Penghasilan operasi lain turun menjadi Rp63 miliar.
  • Penghasilan keuangan menyusut ke Rp3,25 miliar.

Penurunan Ekuitas dan Aset Perusahaan

Penurunan kinerja keuangan ini juga berdampak pada total ekuitas FAST, yang anjlok dari Rp723,88 miliar pada akhir 2023 menjadi Rp127,73 miliar di 2024.
Sementara itu, liabilitas perusahaan meningkat dari Rp3,19 triliun menjadi Rp3,4 triliun.
Total aset juga mengalami penyusutan, dari Rp3,91 triliun pada 31 Desember 2023 menjadi Rp3,53 triliun pada akhir 2024, terutama karena penurunan aset lancar dari Rp947,54 miliar ke Rp616,6 miliar.

Penurunan Jumlah Karyawan

Kinerja yang memburuk turut berdampak pada jumlah karyawan, yang menyusut hingga 2.883 orang selama 2024. Pada akhir Desember 2024, FAST tercatat memiliki 13.106 karyawan, turun dari 15.989 karyawan pada 2023.

Kesimpulan

Tahun 2024 menjadi tantangan berat bagi PT Fast Food Indonesia (FAST). Penurunan pendapatan, lonjakan rugi bersih, serta penyusutan ekuitas dan jumlah karyawan menunjukkan adanya tekanan kuat dalam operasional perusahaan. Untuk kembali bangkit, FAST kemungkinan perlu melakukan langkah efisiensi lebih lanjut serta strategi bisnis yang lebih solid guna menghadapi tantangan di industri makanan dan minuman cepat saji.

Post Comment