JTPE Catat Kenaikan Laba Bersih 14,60% di Tengah Penurunan Penjualan
JTPE Bukukan Kenaikan Laba di Tengah Tantangan Pasar
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp237,97 miliar sepanjang tahun 2024, meningkat 14,60% dibandingkan 2023 yang mencapai Rp207,64 miliar.
Meskipun mencatatkan pertumbuhan laba, penjualan perusahaan mengalami penurunan sebesar 7,83%, dari Rp2,29 triliun menjadi Rp2,11 triliun. Namun, penurunan ini bukan karena berkurangnya volume penjualan, melainkan akibat normalisasi harga bahan baku utama seperti chip, yang berimbas pada harga jual produk.
Baca Juga : Strategi Finansial untuk Bertahan di Tengah Ancaman Resesi Global
Segmen Sekuritas Masih Jadi Kontributor Utama
Segmen sekuritas tetap menjadi sumber pendapatan utama bagi JTPE, dengan kontribusi Rp1,88 triliun sepanjang 2024. Produk dalam kategori ini mencakup:
- Kartu Identitas (KTP), Paspor, dan Dokumen Sekuritas dengan fitur keamanan tinggi.
- Kartu Pembayaran, seperti kartu bank, sistem OTP, serta kartu biometrik, yang semakin meningkat penggunaannya seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri perbankan dan keuangan.
Selain itu, JTPE juga menyediakan layanan perlindungan merek guna mencegah pemalsuan dan penipuan, termasuk hologram, materai pajak, voucher, label, dan kupon yang dilengkapi dengan fitur keamanan tingkat tinggi.
Ekspansi ke Segmen Non-Sekuritas
JTPE terus memperluas bisnisnya ke segmen non-sekuritas, yang diperkirakan menghasilkan penjualan Rp234,88 miliar pada 2024, menurut Direktur Utama JTPE, Allan Wibisono Oei. Produk dalam kategori ini meliputi:
- Percetakan Komersial, seperti kartu hadiah (gift card), kupon pelanggan, kalender, serta berbagai produk cetak lainnya.
Penjualan Domestik & Ekspor
Dari total pendapatan, Rp1,73 triliun berasal dari pasar domestik, sementara Rp382,43 miliar diperoleh dari ekspor produk komponen paspor ke berbagai negara di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan.
Baca Juga : Bank Mandiri (BMRI) Bagikan Dividen Besar, bagaiman prospeknya pada 2025 ?
“Meskipun penjualan mengalami penurunan, JTPE tetap mencatatkan pertumbuhan laba dua digit,” ujar Allan, menunjukkan bahwa strategi efisiensi berhasil menjaga kinerja perusahaan tetap solid.
Strategi Bisnis untuk Meningkatkan Efisiensi
Peningkatan laba bersih JTPE pada 2024 didorong oleh berbagai langkah efisiensi operasional, termasuk:
- Optimalisasi dana kas,
- Pengelolaan modal kerja,
- Lindung nilai valuta asing,
- Fokus pada produk dengan margin tinggi.
Dengan pendekatan ini, perusahaan berhasil meningkatkan profitabilitas, meskipun menghadapi tantangan pasar seperti fluktuasi harga bahan baku dan perubahan tren konsumsi.
Kesimpulan
Strategi JTPE dalam mengoptimalkan operasional dan berfokus pada produk sekuritas berkontribusi terhadap pertumbuhan laba bersih yang solid. Meskipun menghadapi penurunan penjualan akibat normalisasi harga, perusahaan tetap mampu menjaga profitabilitasnya dengan pendekatan yang efektif.
Bagaimana strategi JTPE ke depan? Kita tunggu bagaimana perusahaan akan merespons dinamika pasar dan peluang ekspansi berikutnya! 🚀
Post Comment