
Industri properti di Indonesia menghadapi tantangan besar pada kuartal IV-2024. Bank Indonesia (BI) merilis hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang menunjukkan penurunan penjualan rumah yang signifikan, sementara harga rumah hanya naik tipis.
Penurunan Penjualan Properti
Penjualan rumah di pasar primer anjlok, terutama untuk rumah tipe kecil dan menengah. Secara keseluruhan, penjualan properti residensial mengalami kontraksi sebesar 15,09% year-on-year (yoy), menandakan penurunan yang cukup serius dalam pasar properti.
Kenaikan Harga yang Minimal
Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) tumbuh hanya sebesar 1,39% yoy, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 1,46% yoy. Secara kuartalan (quarter-to-quarter /qtq), IHPR hanya naik 0,19%, menunjukkan perlambatan kenaikan harga.
Faktor Penyebab
Perlambatan kenaikan harga lebih terlihat pada rumah tipe kecil dan menengah, dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 1,84% yoy dan 1,31% yoy. Di sisi lain, harga rumah tipe besar menunjukkan peningkatan dari 1,04% yoy menjadi 1,46% yoy pada kuartal IV-2024.
Kesimpulan
Penurunan penjualan dan kenaikan harga yang minimal menunjukkan tantangan yang dihadapi industri properti di Indonesia. Diharapkan dengan regulasi dan kebijakan yang tepat, pasar properti dapat kembali stabil dan menarik minat investor.