
Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara)
Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berencana untuk membentuk Holding BUMN Operasional. Inisiatif ini merujuk pada hasil Rancangan Undang-Undang (RUU) yang mengusulkan perubahan ketiga terhadap Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 mengenai BUMN. Dalam regulasi tersebut, dijelaskan bahwa perusahaan Induk Operasional atau Holding Operasional bertugas untuk mengawasi kegiatan operasional serta usaha lainnya dari perusahaan milik negara.
Pemetaan BUMN oleh Danantara
Pertanyaannya, apakah holding operasional dapat mengubah BUMN yang bermasalah menjadi lebih sehat? Associate Director BUMN Research UI, Toto Pranoto, menyatakan bahwa keberadaan Holding Operasional sangat penting. Selain untuk mengawasi kegiatan operasional, holding ini juga dapat melakukan pemetaan terhadap kelompok BUMN yang tergolong sehat dan yang bermasalah.
“Menurut saya, Danantara harus segera melakukan pemetaan dengan cepat dalam konteks Holding BUMN Operasional,” ungkap Toto dikutip dari IDX, Jumat (7/2/2025). Toto menambahkan, masih banyak BUMN yang belum pulih dari masalah keuangan. Bahkan, produk dan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan ini sering kali kalah bersaing dengan sektor swasta. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan apakah BUMN tersebut harus dilanjutkan operasionalnya atau justru dilikuidasi.
“Ada sejumlah BUMN yang berada dalam kategori kurang sehat, di mana tingkat kesehatannya sudah relatif tidak memadai,” tuturnya.
Fungsi Holding Operasional
Holding operasional adalah bentuk perusahaan induk yang memiliki kontrol atas beberapa anak perusahaan dan bertanggung jawab atas pengawasan dan pengelolaan operasional mereka. Fungsi utama holding operasional adalah untuk meningkatkan efisiensi dan sinergi antara anak perusahaan, serta mengelola risiko bisnis.
Pembentukan Danantara
Danantara, atau Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, adalah badan yang baru dibentuk untuk mengelola sejumlah besar BUMN di Indonesia. Tujuan utama dari pembentukan Danantara adalah untuk mengoptimalkan pengelolaan dividen, restrukturisasi, dan investasi BUMN, serta meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi. Danantara juga bertujuan untuk mengkonsolidasikan aset negara dalam satu lembaga untuk pengelolaan yang lebih optimal dan efisien.
Danantara resmi berdiri pada tanggal 4 Februari 2025 setelah DPR mengesahkan RUU BUMN yang membentuknya. Danantara bertugas mengelola BUMN secara operasional, mengoptimalkan dividen, serta melakukan restrukturisasi dan investasi.
BUMN yang Masuk dalam Pengelolaan Danantara
BUMN yang masuk ke dalam pengelolaan Danantara pada tahap awal beroperasi meliputi:
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI
- PT PLN (Persero)
- PT Pertamina (Persero)
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
- Mining Industry Indonesia (MIND ID)
- Indonesia Investment Authority (INA)
Peran Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan bahwa pembentukan Danantara merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045. Erick juga menambahkan bahwa peran kementerian BUMN akan tetap relevan dalam mendukung operasional Danantara serta memastikan BUMN beroperasi secara profesional dan transparan.
Kesimpulan
Dengan pembentukan Danantara sebagai holding operasional, diharapkan BUMN yang bermasalah dapat dipetakan dan ditangani dengan lebih efektif, sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan daya saing mereka di pasar.