Latar Belakang Akuisisi
PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) dan PT Victoria Investama Tbk (VICO) mengumumkan rencana akuisisi saham PT Bank Victoria Syariah (BVIS) oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN). Akuisisi ini melibatkan 100% saham BVIS yang dimiliki oleh VICO, BVIC, dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta.
Rincian Saham
- VICO: 850 juta saham (80,18%), nilai nominal Rp850 miliar
- BVIC: 209,98 juta saham (19,80%), nilai nominal Rp209,98 miliar
- BHP Jakarta: 17.317 saham (0,0016%), nilai nominal Rp17,31 juta
Proses Akuisisi
Corporate Secretary BVIC, Caprie Ardira Azhar, menyatakan bahwa penandatanganan Pengikatan Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PPJB) telah dilakukan. Nilai transaksi penjualan saham BVIS akan diumumkan setelah rencana transaksi selesai.
Syarat dan Ketentuan
Condition Precedent (CP) untuk rencana transaksi akuisisi sedang dalam proses pemenuhan persyaratan. Rencana transaksi diharapkan selesai pada semester I-2025.
Dampak Akuisisi
Menurut Caprie, dana dari penjualan BVIS akan digunakan sebagai modal kerja untuk pengembangan usaha, terutama pemberian kredit dan perbaikan profil jatuh tempo pendanaan. Divestasi ini bertujuan meningkatkan fokus bisnis BVIC pada sektor perbankan konvensional dan mengoptimalkan permodalan.
Komentar Direktur Utama VICO
Aldo Jusuf Tjahaja menyatakan bahwa tahap rencana transaksi masih berlangsung dan penyelesaian transaksi bergantung pada terpenuhinya syarat dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Reaksi Pasar Saham
Saham BVIC merosot 9,01% menjadi Rp101, sementara saham VICO turun 9,45% menjadi Rp230. Saham BBTN stagnan di Rp1.095.