PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) mencatat jumlah pergerakan penumpang pesawat di 37 bandara mereka mencapai 155,9 juta orang pada periode Januari-Desember 2024. Angka tersebut terdiri dari 118,03 juta penumpang rute domestik dan 37,90 juta penumpang rute internasional. Jumlah tersebut meningkat 4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 150,1 juta penumpang.
Kinerja Maskapai Penerbangan
Garuda Indonesia
Garuda Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang solid pada tahun 2024. Pada kuartal pertama, pendapatan bisnis mereka meningkat sebesar 18.07% menjadi USD 711.98 juta dibandingkan dengan kuartal pertama tahun sebelumnya. Jumlah penumpang juga meningkat signifikan, mencapai 6.11 juta penumpang pada kuartal kedua, yang merupakan peningkatan sebesar 34.99% dibandingkan dengan kuartal kedua tahun sebelumnya. Selain itu, volume kargo juga meningkat 37.80% menjadi 53,326 ton.
Dampak Ekspansi dan Kolaborasi
Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, menyatakan bahwa peningkatan jumlah penumpang pesawat di tengah menurunnya pergerakan pesawat menandakan bahwa InJourney Airports bersama maskapai dapat melakukan optimalisasi slot time penerbangan di bandara-bandara dan mendorong tingkat keterisian penumpang (load factor) di level yang tinggi. Faik Fahmi juga menambahkan bahwa kolaborasi kuat ekosistem aviasi sangat berperan dalam menjaga tren positif pasar penerbangan pascapandemi.
Pertumbuhan Rute dan Frekuensi Penerbangan
Pada tahun 2024, bandara-bandara InJourney Airports melayani sekitar 200 rute penerbangan dengan komposisi 60 persen rute domestik dan 40 persen rute internasional. Pertumbuhan di rute domestik dan internasional berjalan selaras dengan kebijakan pemerintah yang menetapkan 17 bandara internasional sejak April 2024. Dari jumlah tersebut, 16 bandara dikelola oleh InJourney Airports. Melalui kebijakan ini, konsep hub and spoke dapat berjalan dengan baik.
Volume Kargo
Pada tahun 2024, bandara-bandara InJourney Airports berhasil meningkatkan volume angkutan kargo secara signifikan menjadi 1.439 ton, naik 14 persen dibandingkan tahun 2023 sebanyak 1.260 ton. Faik Fahmi menuturkan bahwa peningkatan volume kargo ini salah satunya didorong oleh pertumbuhan ekonomi digital dan permintaan pengiriman barang dari sektor e-commerce.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, pertumbuhan jumlah penumpang pesawat di bandara-badanara InJourney Airports mencerminkan peningkatan signifikan dalam sektor aviasi Indonesia. Dengan strategi optimalisasi dan kolaborasi yang kuat, diharapkan kinerja maskapai seperti Garuda, Citilink, dan Air Asia dapat terus meningkat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata nasional.