REGULAR INVESTORS – PT MD Entertainment Tbk (FILM) berencana melakukan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue, dengan target maksimal 10% dari total saham, setara dengan 989,78 juta saham baru.
Persetujuan Pemegang Saham
Rencana ini akan diajukan untuk mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada Senin, 2 Desember 2024.
Penggunaan Dana Rights Issue
Berdasarkan informasi dari Bursa Efek Indonesia pada Kamis (28/11), FILM berencana menggunakan seluruh dana dari rights issue untuk memenuhi kebutuhan likuiditas umum, belanja modal, modal kerja, serta pertumbuhan dan pengembangan usaha perusahaan, anak perusahaan, dan entitas asosiasi, baik yang sudah ada maupun yang akan datang. Dana tersebut juga akan digunakan untuk pembelian saham atau aset, serta penyertaan modal pada satu atau lebih perusahaan, atau melalui metode transaksi lain yang sesuai, seperti disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan FILM, Fidela Hasworini, dalam keterangan resminya.
Pandangan Ahli Pasar
Hendra Wardana, pendiri Stocknow.id, menyatakan bahwa langkah ini mencerminkan komitmen FILM untuk tetap menjadi pemimpin dalam industri hiburan di Indonesia, terutama dalam sektor produksi film dan konten digital. Dengan berkembangnya ekosistem bisnis, termasuk kolaborasi dengan platform streaming global, FILM memiliki peluang besar untuk meningkatkan pendapatan dan memperluas pangsa pasar baik di dalam negeri maupun internasional.
“Prospek kinerja FILM ke depan masih cukup menjanjikan,” ujar Hendra, seperti dikutip dari Kontan, Jumat (29/11).
Hendra menjelaskan bahwa industri hiburan, khususnya konten digital dan layanan over-the-top (OTT), terus mengalami pertumbuhan yang signifikan seiring dengan pergeseran preferensi konsumen menuju layanan streaming. FILM diperkirakan dapat memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan pendapatan dan laba bersih, terutama jika perusahaan mampu memproduksi konten berkualitas yang diminati oleh pasar.
Investasi dan Ekspansi
Selain itu, investasi dalam belanja modal memungkinkan FILM untuk meningkatkan kapasitas produksi, memperluas portofolio konten, serta memperkuat posisinya di pasar yang semakin kompetitif.
Tinjauan Pasar dan Risiko
Pelaku pasar dan investor umumnya akan memperhatikan beberapa faktor penting terkait aksi rights issue ini, termasuk potensi dilusi kepemilikan saham dan kemampuan FILM dalam memanfaatkan dana yang diperoleh secara optimal. Jika FILM dapat menunjukkan kinerja yang baik setelah rights issue, baik dari segi pertumbuhan pendapatan maupun efisiensi operasional, maka sentimen positif terhadap saham ini akan meningkat.
Namun, investor juga akan mempertimbangkan risiko yang terkait dengan persaingan yang ketat di industri hiburan, perubahan preferensi konsumen, serta kondisi makroekonomi yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat.
Analisis Teknikal
Dalam analisis teknikal, Hendra merekomendasikan untuk membeli saham FILM saat harga melemah di level Rp 3.070, dengan target harga jangka pendek di Rp 4.000. Level ini menunjukkan potensi kenaikan yang cukup menarik dalam periode menengah, didukung oleh prospek fundamental yang kuat serta kemungkinan peningkatan kinerja keuangan akibat ekspansi yang dilakukan. Namun, ia mengingatkan agar investor tetap memantau perkembangan aksi korporasi dan dinamika industri hiburan secara keseluruhan untuk mengantisipasi kemungkinan volatilitas yang dapat terjadi.
William Hartanto, pengamat pasar modal dan pendiri WH Project, menekankan bahwa minat investor terhadap saham FILM sangat dipengaruhi oleh harga pelaksanaan dan tingkat dilusi yang terjadi. Meskipun demikian, faktor-faktor tersebut biasanya tidak menjadi kendala bagi investor dengan orientasi jangka pendek.
Rekomendasi Pasar
William mencatat bahwa respons pasar mirip dengan situasi ketika emiten lain melakukan rights issue, yaitu dengan sikap wait and see, yang menyebabkan harga saham mengalami pelemahan sementara. Ia merekomendasikan untuk bersikap wait and see terhadap saham FILM, dengan level support di Rp 3.140 dan resistance di Rp 3.770.