REGULAR INVESTORS – PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) melalui unit usahanya, PT Hutama Trans Kontinental (Matrako), telah melakukan akuisisi terhadap sebuah kapal tanker minyak dengan nilai transaksi mencapai Rp65,53 miliar.
Pendanaan untuk pembelian kapal ini diperoleh dari bank serta kas internal perusahaan. Kapal tanker yang dinamakan MT Anargya I memiliki kapasitas dead weight sebesar 7,063.5mt dan dibeli dari PT Maritim Indo Trans.
MT Anargya I dilengkapi dengan tangki kargo yang dilapisi epoxy dan tiga pompa, memungkinkan pemuatan tiga jenis kargo secara bersamaan. Selain itu, kapal ini juga memiliki pemanas koil yang memungkinkannya untuk mengangkut produk minyak sawit, seperti CPO, Olein, dan Palm Stearin.
Direktur Utama HUMI, Tirta Hidayat, menyatakan bahwa akuisisi kapal merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas dan mendukung pengembangan bisnis di sektor energi.
Dengan pembelian kapal ini, diharapkan HUMI dapat memperkuat posisinya dalam industri pelayaran dan logistik, terutama dalam memenuhi kebutuhan transportasi minyak yang terus meningkat.
“Kapal ini akan memperkuat komitmen HUMI dalam menjalankan operasional yang berkelanjutan. Dengan tambahan armada ini, HUMI mampu menyediakan solusi transportasi minyak bagi klien yang beroperasi di sektor energi,” ungkap Tirta dalam pernyataan resminya, Jumat (15/11/2024).
Tirta menjelaskan bahwa akuisisi kapal tanker minyak ini merupakan bagian dari strategi penambahan aset pada tahun 2024 untuk memperkuat layanan di sektor transportasi energi. Dengan hadirnya kapal ini, HUMI berencana untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan minyak serta produk energi lainnya, sekaligus memperluas area operasionalnya.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi operasional agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik, serta mendukung pertumbuhan industri energi di Indonesia,” kata Tirta.
Inisiatif ini menegaskan komitmen HUMI dalam mendukung pengembangan usaha melalui program peremajaan kapal dan investasi yang berfokus pada pemenuhan standar keberlanjutan dan keselamatan dalam operasionalnya.
“Ini termasuk memastikan bahwa Plan Maintenance System (PMS) dilaksanakan dengan baik dan benar, sehingga program Operational Excellence dapat menjamin kepuasan pelanggan dan menjaga kepercayaan mereka untuk memperbesar peluang kerja sama dalam proyek baru lainnya,” tambah Tirta.
Cek Berita dan Artikel lain di Google News dan WA Channel