JAKARTA – PT Sucofindo terus menunjukkan peningkatan yang digunakan konsisten di pengelolaan aset perusahaan. Dari Rp3,6 triliun di dalam tahun 2029, perusahaan Testing, Inspection, and Certification (TIC) milik negara ini membukukan total aset sebesar Rp4,9 triliun per September 2024.
Total aset Sucofindo yang digunakan merupakan hasil dari ekspansi kegiatan bisnis layanan jasa inspeksi, pengujian, serta sertifikasi di bervariasi sektor sektor ini terus meningkat pada 2022 berubah menjadi Rp4,2 triliun didorong oleh diversifikasi layanan pada bervariasi sektor, seperti mineral serta batu bara, minyak dan juga gas, hingga pembangkit listrik.
Sementara di tahun 2023, perusahaan TIC ini berhasil meningkatkan total asetnya menjadi Rp4,6 triliun dari jasa inspeksi, supervisi, dan juga pengujian komoditas batu bara, analisis lalu monitoring kualitas air limbah, diantaranya air laut, kemudian verifikasi peralatan bidang migas.
Direktur Keuangan lalu Manajemen Risiko Evi Afiatin menunjukkan menjelaskan, untuk pencapaian pendapatan di tahun 2023 mencapai Rp3,04 triliun dan juga laba bersih sebesar Rp401 miliar, meningkat dibandingkan dengan tahun 2022 yang dimaksud sebesar Rp2,9 triliun dan juga laba bersih sebesar Rp351 miliar.
Pencapaian ini, kata dia, tak lepas dari strategi jangka panjang perusahaan yang dimaksud berfokus pada pembaharuan layanan memperkuat tata kelola pertambangan yang bertanggung jawab, digitalisasi, juga penguatan portofolio jasa green pada sektor-sektor kunci seperti energi terbarukan lalu infrastruktur.
“Kami percaya bahwa dengan permanen fokus pada pembaharuan lalu kualitas layanan, Sucofindo akan terus mencatatkan perkembangan yang mana signifikan dalam tahun-tahun mendatang, sekaligus mengupayakan perubahan struktural kegiatan ekonomi melalui proses pengolahan lebih lanjut sektor lalu peningkatan daya saing hasil nasional,” ungkap Evi pada keterang pers, Rabu (23/10/2024).
Pada perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-68 perusahaan, Direktur Utama Sucofindo Jobi Triananda menegaskan komitmen pada menggalang proses lanjut lapangan usaha melalui beragam layanan TIC. Sucofindo juga berperan memberi konsultansi untuk bervariasi sektor bidang untuk peningkatan daya saing serta mewujudkan keberlanjutan.
“Sucofindo berperan bergerak pada peningkatan pengembangan lebih lanjut sektor dengan meyakinkan bahwa produk-produk lapangan usaha Indonesia memenuhi standar kualitas nasional lalu internasional. Kami berazam penuh untuk berubah menjadi bagian penting di metamorfosis sektor Tanah Air meningkatkan daya saingnya untuk pemeliharaan konsumen serta kualitas global, melalui layanan TIC untuk memverifikasi kualitas kemudian keberlanjutan produk-produk di serangkaian hilirisasi,” ungkap Jobi.
Melalui kesempatan peringatan tegas HUT ini, lanjut Jobi, Sucofindo berazam untuk menggalang upaya pemerintah di merawat ketahanan pangan kemudian energi nasional melalui pengembangan layanan lalu kolaborasi strategis. Sejalan memperkuat tujuan pengerjaan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), Direktur Sumber Daya Individu David Sidjabat menyatakan bahwa Sucofindo mempunyai layanan TIC pada menegaskan sistem pangan tangguh serta berkelanjutan di dalam Indonesia.
Layanan yang disebutkan di dalam antaranya Sertifikasi Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), pengujian materi pangan, sertifikasi halal, sertifikasi organik, Sertifikasi Good Manufacturing Practices (GMP), dan juga SNI ISO 22000 mengenai Sistem Manajemen Security Pangan, yang tersebut merupakan persyaratan ekspor salah satunya jikalau dibutuhkan pengujian laboratorium untuk parameter tertentu.
Dalam rangkaian perayaan HUT ke-68, Sucofindo mengatur inisiatif bantuan makan siang bergizi bagi siswa-siswi sekolah dasar (SD) dalam 17 kota cabang perusahaan. Rencana ini berlangsung serentak pada beberapa titik, yakni Bandar Lampung, Bandung, Cirebon, Cilegon, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Semarang, Balikpapan, Banjarmasin, Denpasar, Makassar, Pontianak, Samarinda, Surabaya, dan juga Timika.
Artikel ini disadur dari Tumbuh Konsisten, Sucofindo Catatkan Aset Rp4,9 Triliun per September 2024