JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Logistik kemudian Forwarder Negara Indonesia (ALFI) , Akbar Djohan menegaskan kepemimpinan Presiden serta Wakil Presiden, Prabowo Subianto juga Gibran Rakabuming Raka menandai era baru yang tersebut akan menjadi peluang penting untuk menyokong peningkatan kegiatan ekonomi lalu daya saing Indonesia.
“Kita lihat pidato Presiden Prabowo yang mana begitu semangat dan juga menggebu-gebu menunjukkan ada tekad kuat untuk membenahi beraneka persoalan yang tersebut selama ini terjadi,” ujar Akbar pada Jakarta, Mulai Pekan (21/10/2024).
Lebih lanjut, ALFI, dalam bawah kepemimpinannya, berjanji untuk terus bermetamorfosis menjadi mitra strategis bagi pemerintah. “Kami siap berkolaborasi dengan Kabinet Merah Putih di mewujudkan visi besar pemerintahan ini,” kata Akbar.
Ia menyoroti sektor logistik akan berubah jadi salah satu poin krusial pada mencapai target ambisius pemerintahan baru, yakni perkembangan kegiatan ekonomi 8%. Akbar menyampaikan sektor logistik nasional terus menunjukkan perkembangan pesat, dengan total perputaran uang yang mana berhasil menembus hitungan Rp1.700 triliun pada tahun ini.
“Logistik adalah urat nadi ekonomi. Angka Rp1.700 triliun ini menunjukkan bahwa sektor logistik memegang peranan besar di rantai pasok, distribusi, lalu perdagangan, yang mana semuanya berdampak secara langsung pada pertumbuhan kegiatan ekonomi nasional,” ungkap Akbar.
Akbar mengemukakan hitungan fantastis ini mencerminkan peran strategis sektor logistik di menggerakkan perekonomian Indonesia, baik ke tingkat domestik maupun internasional. Akbar menyampaikan perputaran uang sebesar itu tidaklah cuma mengindikasikan ukuran operasi yang digunakan tinggi, tetapi juga memperlihatkan betapa vitalnya sektor ini di menggalang berubah-ubah aktivitas industri.
Akbar menambahkan agar peluang besar ini mampu dimaksimalkan, Negara Indonesia wajib merancang infrastruktur logistik yang mana lebih lanjut terintegrasi. Sayangnya, lanjut Akbar, kemungkinan besar sektor logistik belum memberikan dampak besar bagi sektor ekonomi nasional.
“Selama ini, pelaku usaha dan juga pemangku kepentingan ke sektor logistik masih tercerai berai, hal ini menyebabkan biaya logistik Nusantara masih besar serta kalah dari negara-negara tetangga,” tambah Akbar.
Akbar menekankan agar Nusantara bisa jadi menjadi negara maju, harus mampu miliki biaya logistik yang mana lebih tinggi kompetitif. Ia juga mengusulkan pembentukan Badan Logistik Nasional untuk mengintegrasikan seluruh sistem ekologi logistik nasional.
“Perlu ada sebuah institusi atau badan khusus yang mana berubah menjadi leader pada mengorkestrasi dan juga berubah menjadi jembatan antarkepentingan seluruh pihak,” ucap Akbar.
Artikel ini disadur dari Peran Krusial Sektor Logistik dalam Mengejar Pertumbuhan Ekonomi 8% di Era Prabowo