Jakarta – Tim Pokja Sistem lalu Tata Kelola Badan Gizi Nasional Niken Gandini mengemukakan kegiatan Makan Bergizi Gratis yang digunakan akan berlaku dalam pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto berkemungkinan memunculkan food waste limbah sisa makanan dari siswa pada sekolah. Dia mengumumkan prospek itu muncul saat anak tak terbiasa makan sayur, sehingga akan menyisakan limbah makanan.
“Yang lebih banyak berbagai itu memang benar food waste. Di sekolah bukan terbiasa makan sayuran sehingga ada waste-nya,” kata Niken di diskusi di dalam Pertemuan Sektor Bisnis Politik yang dimaksud diselenggarakan Indef School of Political Economy secara daring pada Kamis, 17 Oktober 2024.
Selain makanan, Niken mengakui awalnya Badan Gizi Nasional juga menemui peluang limbah itu berasal dari susu. Namun, siswa akhirnya menyukai susu akibat meninjau teman-temannya.
“Cuma kalau susu ini ternyata tadinya anak tidak ada menyukai tapi meninjau temannya mereka bermetamorfosis menjadi suka,” kata dia.
Niken memaparkan di mengatasi hambatan ini, Badan Gizi Nasional selama ini mengambil sendir limbah makanan itu. Meski demikian, pemerintah juga akan melibatkan sekolah pada persoalan ini.
“Penanganannya sekarang diambil ke satuan pelayanan dibersihkan oleh satuan layanan. Ini adalah masih diperlukan pengembangan lagi dari central kitchen,” kata dia.
Karena itu, pemerintah juga menggalakkan agar sekolah mengedukasi siswa mengenai penanganan lalu pemilahan sampah. Senyampang, pemerintah lalu sekolah juga akan melibatkan bank sampah ke kawasan itu.
“Kerja samanya dengan bank sampah setempat, bank sampah ada mengkompensasi food waste-nya berapa,” kata dia.
Selanjutnya baca: Dimulai Januari 2025, Badan Gizi siapkan 3 jt porsi
- 1
- 2
- 3
- Selanjutnya
Artikel ini disadur dari Badan Gizi Akui Program Makan Bergizi Gratis Akan Timbulkan Limbah Makanan di Sekolah