Industri Multifinance Tumbuh Positif di Kuartal III-2025, Laba Capai Rp16,14 Triliun
Industri Pembiayaan Catat Pertumbuhan Solid Hingga Kuartal III-2025
Industri pembiayaan atau multifinance di Indonesia menunjukkan kinerja positif hingga akhir kuartal III-2025, meskipun dihadapkan pada dinamika ekonomi global. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran pembiayaan sektor PVML (Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM, dan LJK Lainnya) per September 2025 tumbuh 5,06% secara tahunan (YoY) menjadi Rp973,78 triliun.
Laba Multifinance Naik 10,54%, Didorong Pendapatan Pembiayaan
Dari sisi profitabilitas, laba industri multifinance juga mencatat kenaikan signifikan. Per September 2025, laba tumbuh 10,54% month to month (MoM) menjadi Rp16,14 triliun. Menurut Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas PVML OJK, pertumbuhan laba ini didorong oleh:
- Peningkatan pendapatan pembiayaan
- Dorongan dari segmen pembiayaan otomotif
“Promo jelang akhir tahun tentunya dapat mendorong pertumbuhan pembiayaan di industri multifinance,” ujar Agusman, Selasa (11/11/2025).
Pembiayaan Otomotif Dorong Kinerja, Piutang ATPM Naik 6,82%
Salah satu pendorong utama pertumbuhan adalah pembiayaan otomotif, terutama yang terafiliasi dengan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Per September 2025, penyaluran piutang pembiayaan ATPM meningkat 6,82% YoY menjadi Rp228,52 triliun.
Kepercayaan Pasar Tetap Terjaga, Prospek Akhir Tahun Optimistis
Agusman menegaskan bahwa tren pertumbuhan ini menjadi indikasi kuat terjaganya kepercayaan pasar terhadap sektor pembiayaan. Meskipun tekanan ekonomi global masih membayangi, sektor multifinance diyakini mampu:
- Menutup tahun 2025 dengan pertumbuhan solid
- Menjaga stabilitas dan profitabilitas
- Mendorong inklusi keuangan melalui pembiayaan produktif dan konsumtif
Outlook: Industri Multifinance Siap Hadapi Tantangan Ekonomi
Dengan dukungan dari segmen otomotif, peningkatan pendapatan pembiayaan, dan kepercayaan pasar yang tetap tinggi, industri multifinance Indonesia diperkirakan akan:
- Menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir tahun
- Memperkuat kontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional
- Meningkatkan efisiensi dan daya saing di tengah tantangan global



Post Comment