Jababeka (KIJA) Catat Pendapatan Rp3,67 Triliun di Kuartal III-2025, Laba Bersih Terkoreksi Akibat Kenaikan Biaya
Kinerja Campuran Jababeka di Kuartal III-2025: Pendapatan Naik, Laba Bersih Tertekan
PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatatkan kinerja campuran sepanjang sembilan bulan pertama 2025, dengan pendapatan konsolidasi mencapai Rp3,67 triliun, tumbuh 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,39 triliun.
Pertumbuhan pendapatan terutama ditopang oleh:
- Segmen Pengembangan Lahan dan Properti: Rp1,63 triliun
- Kontribusi Kendal: 69%
- Kontribusi Cikarang dan lainnya: 31%
- Segmen Infrastruktur: Rp1,95 triliun (naik 35% YoY)
- Ketenagalistrikan: Rp1,38 triliun (naik dari Rp911,2 miliar)
- Jasa dan pemeliharaan: Rp398,5 miliar (naik 11%)
“Pertumbuhan pesat pada pilar infrastruktur semakin memperkokoh fondasi dan ketahanan portofolio bisnis kami,” ujar Budianto Liman, Wakil Direktur Utama Jababeka.
Infrastruktur Jadi Motor Pertumbuhan, Tapi Margin Tergerus
Segmen infrastruktur kini melampaui pengembangan properti sebagai kontributor utama pendapatan, mencerminkan stabilitas ekosistem industri yang dibangun di Kendal dan Cikarang.
Namun, karena margin infrastruktur lebih rendah, margin laba kotor turun dari 42% menjadi 40%, meski laba kotor naik 12% menjadi Rp1,47 triliun.
Laba Bersih Turun 17,6%, Tertekan Beban Keuangan dan Kurs
Di tengah pertumbuhan pendapatan, laba bersih Jababeka terkoreksi menjadi Rp634,6 miliar, turun dari Rp769,7 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini disebabkan oleh:
- Kenaikan beban keuangan dan pajak
- Penurunan pendapatan lain-lain
- Kerugian kurs sebesar Rp102 miliar
EBITDA Naik 8%, Efisiensi Dorong Profitabilitas Operasional
Meski laba bersih turun, EBITDA Jababeka meningkat 8% menjadi Rp1,29 triliun, didorong oleh:
- Kinerja kuat segmen infrastruktur
- Peningkatan pendapatan berulang
- Penurunan beban penjualan dan administrasi di seluruh grup
Target Marketing Sales Rp3,5 Triliun di 2025
Jababeka menargetkan marketing sales sebesar Rp3,5 triliun pada 2025, dengan rincian:
- Cikarang dan lainnya: Rp1,25 triliun
- Rp800 miliar dari pengembangan lahan dan bangunan industri
- Rp450 miliar dari properti residensial dan komersial
- Kendal: Rp2,25 triliun
“Kami akan terus fokus pada pengembangan kawasan industri berkelanjutan dan pertumbuhan pendapatan berulang,” tutup Budianto.
Outlook: Jababeka Perkuat Ekosistem Industri dan Pendapatan Berulang
Dengan strategi diversifikasi dan penguatan infrastruktur, Jababeka optimis dapat:
- Menjaga stabilitas bisnis di tengah dinamika pasar
- Meningkatkan kontribusi pendapatan berulang
- Menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham



Post Comment