Restrukturisasi Starbucks Senilai USD 1 Miliar: PHK 900 Karyawan dan Penutupan Gerai di Amerika Utara
Starbucks Umumkan Restrukturisasi Besar, Pangkas 900 Posisi dan Tutup Gerai
Raksasa kopi global, Starbucks, mengumumkan rencana restrukturisasi ambisius senilai USD 1 miliar yang akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penutupan sejumlah gerai di Amerika Utara. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh CEO Brian Niccol dalam memo internal kepada karyawan pada Kamis, 16 Oktober 2025, dan dikutip oleh ABC News pada Minggu (19/10/2025).
Starbucks akan memangkas sekitar 900 posisi non-ritel, serta menutup gerai-gerai yang dinilai tidak memiliki prospek kinerja keuangan yang memadai. Setelah memperhitungkan pembukaan gerai baru, total lokasi Starbucks di Amerika Utara diperkirakan akan berkurang sekitar 1% pada tahun fiskal ini.
“Meskipun kita membuat kemajuan yang baik, masih banyak yang harus dilakukan untuk membangun Starbucks yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih tangguh,” ujar Niccol.
Penurunan Penjualan dan Tekanan Inflasi Jadi Pemicu Restrukturisasi
Langkah ini diambil setelah Starbucks mengalami penurunan penjualan yang berkelanjutan, terutama akibat melemahnya daya beli konsumen di tengah inflasi tinggi yang berkepanjangan. Perusahaan mencatat enam kuartal berturut-turut penurunan same-store sales, indikator penting yang mengukur performa gerai secara individual.
Starbucks telah mencoba meningkatkan tampilan interior gerai untuk menarik kembali pelanggan, namun hasil peninjauan menunjukkan bahwa beberapa lokasi tidak mampu memenuhi ekspektasi pelanggan maupun mitra kerja.
“Kami mengidentifikasi kedai kopi di mana kami tidak dapat menciptakan lingkungan fisik yang diharapkan oleh pelanggan dan mitra kami, atau di mana kami tidak melihat jalur menuju kinerja keuangan,” jelas Niccol.
Penutupan Gerai dan Komitmen terhadap Karyawan Terdampak
Niccol menegaskan bahwa meskipun penutupan dan pembukaan gerai adalah hal rutin, langkah kali ini merupakan restrukturisasi yang lebih signifikan. Starbucks memperkirakan akan mengakhiri tahun fiskal 2025 dengan 18.300 lokasi gerai di AS dan Kanada.
Perusahaan berencana untuk:
- Menginformasikan karyawan terdampak pada pekan ini
- Merelokasi sebagian besar karyawan ke gerai lain
- Memberikan pesangon komprehensif bagi mereka yang tidak dapat direlokasi
“Kedai kopi kami adalah pusat komunitas, dan menutup lokasi mana pun adalah hal yang sulit,” tambah Niccol, menunjukkan empati terhadap dampak sosial dari keputusan ini.
Saham Starbucks Naik Tipis, Investor Respons Positif
Menariknya, saham Starbucks dilaporkan naik tipis dalam perdagangan pre-market setelah pengumuman restrukturisasi. Hal ini menunjukkan bahwa investor melihat langkah ini sebagai upaya strategis untuk memperkuat fundamental bisnis di tengah tantangan ekonomi global.
Outlook: Starbucks Fokus pada Efisiensi dan Penguatan Brand
Restrukturisasi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Starbucks untuk:
- Meningkatkan efisiensi operasional
- Memperkuat brand experience di gerai yang tersisa
- Menyesuaikan diri dengan perubahan perilaku konsumen
Dengan dukungan investor dan komitmen terhadap karyawan, Starbucks berharap dapat membangun model bisnis yang lebih tangguh dan berkelanjutan di masa depan.
Post Comment