Ekspansi BYD Dorong Prospek SSIA di Subang Smartpolitan, Target Penjualan Lahan Capai 120 Hektare

SSIA Perkuat Subang Smartpolitan, BYD Siap Bangun Pabrik EV Terbesar

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) semakin mengukuhkan posisi strategisnya di sektor kawasan industri melalui pengembangan Subang Smartpolitan, seiring rencana ekspansi besar-besaran dari BYD, produsen kendaraan listrik asal China.

Setelah mengakuisisi 108 hektare lahan pada 2024, BYD berencana menambah kepemilikan menjadi lebih dari 200 hektare. Pabrik yang akan dibangun di Subang ini diproyeksikan menjadi fasilitas EV terbesar di kawasan, mencakup perakitan kendaraan listrik dan produksi baterai.

Target Penjualan Lahan SSIA 2025 Capai 120 Hektare

Menurut riset Trimegah Sekuritas (7 Oktober 2025), proses akuisisi dan serah terima lahan BYD diperkirakan rampung pada tahun buku 2025. Hal ini menjadi penopang utama target penjualan lahan SSIA sebesar 110 hektare, terdiri dari:

  • 100 hektare di Subang
  • 10 hektare di Karawang

Sementara itu, penjualan lahan Subang diperkirakan kembali ke tingkat normal sekitar 60 hektare per tahun, dengan harga jual rata-rata (ASP) diproyeksikan meningkat seiring pengoperasian akses tol Patimban pada kuartal I-2027. Infrastruktur dasar kawasan telah rampung 95%, memperkuat daya tarik investor.

Potensi Penyewa Baru dan Monetisasi Utilitas

Selain BYD, SSIA masih menjajaki kerja sama dengan calon penyewa dari sektor:

  • Alat berat
  • Bahan bangunan
  • Elektronik

Dengan total lahan sekitar 2.700 hektare di Subang, SSIA berpotensi besar untuk monetisasi utilitas seperti listrik, air, dan serat optik saat penyewa utama mulai beroperasi.

Pemulihan Segmen Hotel: Paradisus Melia Bali Siap Dibuka

Dari segmen perhotelan, SSIA diperkirakan mencatat pemulihan signifikan pada 2026 setelah rampungnya renovasi Melia Bali, yang akan berganti nama menjadi Paradisus by Melia Bali. Hotel ini sempat ditutup sejak Oktober 2024, namun akan dibuka kembali pada Desember 2025, dengan proyeksi:

  • Pendapatan hotel meningkat hingga Rp1 triliun
  • Kontribusi terhadap pendapatan SSIA mencapai 15%

Proyeksi Kinerja dan Rekomendasi Saham

Meski prospeknya menjanjikan, Trimegah Sekuritas memangkas proyeksi laba SSIA untuk 2025–2027 menjadi Rp171 miliar–Rp384 miliar, dari sebelumnya Rp497 miliar–Rp685 miliar, seiring tekanan margin. Margin kotor diperkirakan berada di kisaran 25,7%–32,3%.

Namun, Trimegah tetap mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp3.600 per saham, menilai SSIA menarik karena:

  • Aset industri strategis di Subang
  • Potensi manfaat dari Pelabuhan Patimban
  • Monetisasi utilitas kawasan

Bahana Sekuritas juga memberikan rekomendasi beli dengan target harga Rp2.500 per saham, berdasarkan diskon 50% terhadap NAV. Bahana menyoroti:

  • Kehadiran BYD sebagai penyewa utama
  • Beroperasinya Tol Patimban-Subang pada 2027
  • Dukungan dua konglomerat besar:
    • Djarum Group (10%): membangun serat optik
    • Barito Group (6%): investasi awal Rp50 miliar untuk Griya Idola Patimban Industrial Park

Outlook: SSIA Siap Tumbuh Bersama Ekosistem EV dan Infrastruktur Patimban

Dengan kombinasi aset industri strategis, pemulihan bisnis hotel, dan dukungan konglomerat, SSIA memiliki fondasi kuat untuk pertumbuhan jangka panjang. Kehadiran BYD sebagai penyewa utama dan pengoperasian Tol Patimban menjadi katalis utama yang dapat:

  • Meningkatkan penjualan lahan
  • Mendorong monetisasi kawasan
  • Memperkuat valuasi perusahaan

Post Comment