The Fed Pangkas Suku Bunga ke 4–4,25%, Proyeksi Pemangkasan Lanjutan Dorong Sentimen Pasar

The Fed Turunkan Suku Bunga, Respons terhadap Perlambatan Ekonomi AS

The Federal Reserve (The Fed), bank sentral Amerika Serikat, resmi menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4–4,25% pada Rabu, 17 September 2025. Ini merupakan pemangkasan pertama sejak Desember 2024, menandai perubahan arah kebijakan moneter setelah sembilan bulan mempertahankan suku bunga tinggi.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap perlambatan aktivitas ekonomi, melemahnya penciptaan lapangan kerja, dan kenaikan tingkat pengangguran, meski inflasi masih berada di atas target.

“Pertumbuhan aktivitas ekonomi melambat, penciptaan lapangan kerja menurun, dan inflasi tetap cukup tinggi,” tulis The Fed dalam pernyataan kebijakan moneternya, dikutip dari Investing.

Dukungan Pemangkasan Bertambah, Proyeksi Suku Bunga Turun Hingga 2027

Pemangkasan suku bunga ini diperkirakan bukan yang terakhir. Menurut Morgan Stanley, anggota The Fed kini mendukung dua pemangkasan tambahan tahun ini, naik dari proyeksi sebelumnya yang hanya satu kali. Namun, dukungan untuk tiga kali pemangkasan masih belum solid.

Proyeksi suku bunga ke depan:

  • 2026: turun ke 3,4%
  • 2027: turun ke 3,1%

Pasar telah mengantisipasi pemangkasan ini, dengan pergerakan harga aset mencerminkan ekspektasi pelonggaran moneter beberapa minggu sebelum pertemuan.

Faktor Politik dan Dinamika Internal Dewan Gubernur

Keputusan ini juga terjadi di tengah pergantian anggota Dewan Gubernur The Fed. Pada Senin sebelumnya, Senat mengesahkan Stephen Miran, penasihat ekonomi Presiden Donald Trump, sebagai anggota dewan. Miran dikenal sebagai pendukung pemangkasan suku bunga yang agresif, bahkan sempat mengusulkan pemotongan sebesar 50 bps, berbeda dengan keputusan mayoritas.

Kehadiran Miran memperkuat dukungan internal terhadap pelonggaran kebijakan, meski pendekatan yang diambil tetap berhati-hati dan berbasis manajemen risiko.

Ketua The Fed Jerome Powell menyebut keputusan ini sebagai “pemotongan berbasis manajemen risiko” dalam konferensi pers pasca-pertemuan.

Outlook: Pelonggaran Moneter Dorong Sentimen Pasar dan Investasi

Dengan meningkatnya dukungan terhadap pelonggaran suku bunga, pasar kini menilai bahwa The Fed lebih fokus pada stabilitas tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi, dibandingkan kekhawatiran inflasi jangka pendek. Para pejabat juga mulai menerima bahwa tarif kebijakan Presiden Trump hanya berdampak sementara terhadap inflasi, sejalan dengan prakiraan terbaru.

Langkah ini membuka peluang bagi:

  • Pemulihan pasar tenaga kerja
  • Peningkatan investasi sektor riil
  • Penguatan sentimen pasar modal dan obligasi

Post Comment