SSIA Jadi Incaran Taipan, Potensi Masuk MSCI Small Cap Index Dorong Target Saham ke Rp4.000
SSIA Diminati Investor Kelas Kakap, Potensi Masuk MSCI Meningkatkan Sentimen Positif
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) tengah menjadi sorotan investor besar setelah Hartono bersaudara dan Prajogo Pangestu menambah kepemilikan saham. Ketidakhadiran pemegang saham pengendali membuat SSIA semakin menarik di mata pemodal papan atas.
Prajogo, melalui PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), telah menguasai 6,05% saham SSIA. Di sisi lain, PT Dwimuria Investasi Andalan, milik Hartono bersaudara, melakukan pengalihan saham treasuri sebanyak 62,9 juta lembar, menambah kepemilikan menjadi 5,27% saham SSIA.
Tiga Pilar Bisnis SSIA: Properti, Konstruksi, dan Perhotelan
SSIA memiliki diversifikasi bisnis yang kuat melalui tiga pilar utama:
šļø Properti
- Andalan utama: Subang Smartpolitan melalui PT Suryacipta Swadaya (SCS)
- Pendapatan 2024: Rp2,19 triliun
- Penjualan lahan: Rp1,87 triliun, naik 384% dari 2023
š ļø Konstruksi
- Dikelola oleh PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA)
- Pemegang saham NRCA: termasuk Saratoga milik Sandiaga Uno
- Pendapatan konsolidasi 2024: Rp3,37 triliun
- Proyek unggulan: Infrastruktur Subang Smartpolitan, Dipo Center Jakarta, Condotel Cihampelas Walk
šØ Perhotelan
- Hotel yang dikelola: Gran Melia Jakarta, Melia Bali, Umana Bali LXR Hotels & Resorts, BATIQA Hotels, Travelio.com
- Pendapatan 2024: Rp943,4 miliar
Prospek Saham SSIA: Potensi Masuk MSCI dan Kenaikan Target Harga
Analis Samuel Sekuritas, Ahnaf Yassar, menyebut bahwa akuisisi saham oleh Djarum Group membuka peluang SSIA masuk indeks MSCI Small Cap pada review 7 Agustus 2025.
āLonjakan harga saham SSIA mencapai 82% month-to-date, salah satunya didorong oleh akuisisi Djarum atas 5,89% saham,ā jelasnya.
Target harga saham SSIA pun dinaikkan menjadi Rp4.000, dua kali lipat dari sebelumnya Rp2.000.
Subang Smartpolitan Diuntungkan oleh Infrastruktur Patimban
Ahnaf menambahkan, Subang Smartpolitan akan mendapatkan keuntungan dari rampungnya Pelabuhan Patimban dan jalan tol pendukung pada 2026. Proyek ini diprediksi akan:
- Meningkatkan harga jual rata-rata (ASP) lahan hingga 30%
- Mendorong kontribusi pendapatan properti secara signifikan
- Harga lahan saat ini: Rp1,95 juta per meter
Kesimpulan
Dengan dukungan pemodal besar, kinerja bisnis yang solid, dan proyek Subang Smartpolitan yang prospektif, SSIA memiliki peluang besar untuk masuk indeks MSCI dan meraih apresiasi harga saham hingga Rp4.000. Para investor disarankan mencermati perkembangan SSIA sebagai potensi unggulan di sektor properti dan infrastruktur nasional.
Post Comment