PT Vale Indonesia (INCO) Targetkan Balik Modal Smelter dalam 5–10 Tahun, Genjot Hilirisasi Tambang Nasional
PT Vale Indonesia Optimistis Smelter Balik Modal dalam 5–10 Tahun, Proyek Bahodopi Siap Produksi Tahun Ini
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyampaikan bahwa investasi besar pada fasilitas smelter yang sedang dibangun diperkirakan akan balik modal dalam kurun waktu 5 hingga 10 tahun. Estimasi ini mempertimbangkan tekanan harga global nikel yang berdampak langsung pada return proyek hilir, khususnya smelter berteknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL).
Proyeksi Ekonomi dan Efisiensi Biaya Jadi Fokus
Menurut Head of Corporate Finance and Investor Relation INCO, Andaru Brahmono Adi, proyeksi waktu balik modal tidak berubah dari rencana sebelumnya. INCO tetap menilai proyek smelter sebagai langkah ekonomis, dengan return yang mungkin dicapai lebih cepat, mendekati 5 tahun.
“Kurang lebih masih sama seperti dua hingga tiga tahun lalu. Masih cukup ekonomis, sekitar lima sampai sepuluh tahun,” ujar Andaru, Minggu (20/7/2025).
Guna menjaga efisiensi proyek, INCO bersama mitra strategis seperti Huayou dan GEM berupaya menekan kebutuhan capital expenditure (Capex) melalui pengembangan teknologi dan improvisasi biaya pembangunan.
Tiga Proyek Tambang Jumbo Bernilai US$8,5 Miliar
INCO saat ini tengah menggarap tiga tambang besar di berbagai wilayah Indonesia sebagai bagian dari strategi hilirisasi nasional:
Proyek | Lokasi | Mitra Strategis | Status Produksi |
---|---|---|---|
Bahodopi | Sulawesi Tengah | GEM | Siap produksi tahun ini |
Pomalaa | Sulawesi Tenggara | Huayou & Ford | Target produksi Q2 2026 |
Sorowako | Sulawesi Selatan | Huayou | Tahap akhir ekspansi |
Ketiga tambang tersebut sepenuhnya dimiliki oleh INCO dan dikombinasikan dengan pembangunan fasilitas HPAL untuk menghasilkan produk hilir nikel bernilai tinggi.
Kolaborasi Global Dorong Transformasi Industri Nikel
Dalam pengembangan smelter, Vale menggandeng mitra global untuk memperkuat transfer teknologi dan manajemen risiko industri nikel:
- Pomalaa: Kolaborasi dengan Huayou dan Ford
- Bahodopi: Bermitra dengan GEM
- Sorowako: Kerja sama lanjutan dengan Huayou
Langkah ini menjadi bagian dari transformasi industri tambang ke arah hilirisasi strategis, sesuai dengan kebijakan pemerintah yang mendorong nilai tambah dalam negeri.
Kesimpulan
Dengan estimasi balik modal 5–10 tahun dan nilai investasi mencapai US$8,5 miliar, PT Vale Indonesia (INCO) menunjukkan komitmen besar terhadap pembangunan smelter nikel dan hilirisasi tambang nasional. Dukungan mitra global dan strategi efisiensi Capex diharapkan mempercepat capaian keuntungan serta memperkuat daya saing Indonesia di pasar logam dunia.
Post Comment