Antonio Guterres Peringatkan Potensi Kekacauan Global, Desak Israel dan Iran untuk Berunding

Seruan Perdamaian dari Sekjen PBB di Tengah Memanasnya Konflik

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mendesak dilakukannya upaya diplomatik guna meredakan ketegangan antara Israel dan Iran. Dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB yang digelar Jumat (20/6/2025), Guterres memperingatkan bahwa dunia berada di ambang kekacauan jika konflik tidak segera dikendalikan.

“Jangan sampai kita menyesali momen kritis ini di kemudian hari… mari bertindak secara bertanggung jawab dan bersama-sama untuk menarik kawasan ini dari jurang kehancuran,” tegasnya.

Eskalasi Konflik dan Perpecahan di Dewan Keamanan

Pertemuan tersebut digelar atas permintaan Iran, menyusul serangan Israel pada 13 Juni. Guterres sebelumnya telah mengecam segala bentuk militerisasi di kawasan dan menyerukan “pengendalian diri yang maksimal” dari semua pihak.

Diskusi di Dewan Keamanan mencerminkan perpecahan global:

  • Rusia dan China mengkritik keras aksi Israel.
  • Amerika Serikat membela tindakan Israel dan menuduh Iran menghindari kesepakatan nuklir.

Duta Besar Rusia, Vasily Nebenzya, menyatakan bahwa AS dan sekutunya ikut bertanggung jawab atas eskalasi. Sebaliknya, Dorothy Shea, perwakilan AS untuk PBB, menegaskan bahwa Iran bisa mencegah konflik jika bersedia menghentikan pengembangan senjata nuklir.

Guterres Desak Hormati Kesepakatan Nuklir

Guterres juga meminta Iran untuk mematuhi Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT), seraya mengakui kesenjangan kepercayaan yang memperumit dialog. Meski Teheran menegaskan tidak memiliki niat membangun bom nuklir, banyak negara tetap khawatir akan potensi ancaman.

Upaya Diplomatik dan Peringatan Krisis

Sejak awal konflik, Guterres telah aktif berdiplomasi, termasuk menghubungi Menteri Luar Negeri Iran dan menghadiri KTT G-7 guna mencari solusi damai bersama para pemimpin dunia.

“Kita tidak sedang terombang-ambing menuju krisis—kita sedang berlomba menuju krisis,” tandas Guterres. “Ini bukan insiden terisolasi, melainkan arah menuju kekacauan global.”

Kesimpulan

Seruan tegas dari Sekjen PBB mencerminkan urgensi untuk menghentikan spiral kekerasan di Timur Tengah. Melalui tekanan diplomatik dan dialog terbuka, komunitas internasional diharapkan mampu menghindari skenario terburuk yang dapat mengguncang stabilitas regional dan global.

Post Comment