Wall Street Ditutup Menguat, S&P 500 Pulih dari Kerugian
Wall Street Ditutup Menguat, S&P 500 Pulih dari Kerugian
Bursa saham AS atau Wall Street mencatat kenaikan pada perdagangan Kamis (12/6/2025), dengan S&P 500 berhasil memangkas kerugian dan ditutup lebih tinggi.
Menurut laporan Investing, pada pukul 4:00 p.m. ET (20:00 GMT), indeks utama mengalami peningkatan:
- Dow Jones Industrial Average naik 101 poin atau 0,2%
- S&P 500 naik 0,4%
- NASDAQ Composite naik 0,2%
Oracle Melesat, Boeing Tertekan
Saham Oracle (NYSE:ORCL) melonjak ke rekor tertinggi setelah perusahaan meningkatkan target pertumbuhan pendapatan tahunannya. CEO Safra Catz optimis bahwa total pendapatan Oracle pada 2026 akan mencapai setidaknya USD67 miliar.
Sebaliknya, Boeing (NYSE:BA) mengalami tekanan setelah pesawat Air India 787-8 Dreamliner mengalami kecelakaan beberapa menit setelah lepas landas dari Ahmedabad, India. Peristiwa ini menekan harga saham GE Aerospace (NYSE:GE), yang memproduksi mesin GEnx-1B untuk pesawat Dreamliner.
IPO Chime Financial Melonjak
Dalam sektor IPO, Chime Financial mencatat lonjakan 39%, dengan sahamnya dibuka pada USD43 per saham, jauh di atas harga IPO awal USD27 per saham.
Indeks Harga Produsen dan Tren Inflasi
Indeks harga produsen Mei lebih rendah dari perkiraan akibat penurunan biaya layanan seperti tiket pesawat. Data Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan bahwa permintaan akhir naik 0,1% bulan lalu, setelah turun 0,2% pada April.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters awalnya memperkirakan inflasi akan naik 0,2%, setelah sebelumnya mengalami penurunan 0,5% pada April. Namun, harga konsumen di Mei hanya naik sedikit, karena bahan bakar dan tiket pesawat lebih murah akibat permintaan yang melemah.
Para ekonom memperkirakan inflasi akan meningkat pada paruh kedua tahun 2025, terutama setelah dampak kenaikan harga terkait tarif mulai terasa.
Prediksi Kebijakan Federal Reserve
Bank Sentral AS, Federal Reserve, diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran 4,25% – 4,50% pada Rabu mendatang. Selain itu, The Fed kemungkinan akan melanjutkan pelonggaran kebijakan moneter pada September 2025, memberikan sinyal terhadap pendekatan lebih akomodatif bagi pasar keuangan.
Post Comment