Medco Energi (MEDC) Cetak Laba Bersih USD18 Juta di Kuartal I-2025, Bagaimana Prospeknya?
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melaporkan laba bersih sebesar USD18 juta di kuartal I-2025, mengalami penurunan 81% dibandingkan kuartal IV-2024 yang mencapai USD94,08 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh rugi bersih dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) selama proses penyelesaian commissioning smelter baru.
Produksi dan Kinerja Operasional
CEO MEDC, Roberto Lorato, menjelaskan bahwa produksi tembaga Amman Mineral Internasional mencapai 37 juta pon (Mlbs), sementara produksi emas mencapai 32 Koz. Produksi perdana katoda tembaga telah dilakukan pada kuartal I-2025 dan mulai diekspor pada awal April. Commissioning fasilitas pemurnian logam mulia ditargetkan dimulai pada kuartal II-2025.
Sementara itu, EBITDA MEDC mencapai USD332 juta, mengalami peningkatan dibandingkan kuartal sebelumnya. Peningkatan ini didukung oleh pengelolaan biaya yang proaktif, meskipun terdapat penurunan musiman pada permintaan gas.
“Kami senang dapat melaporkan EBITDA yang solid pada kuartal I-2025. Hasil ini mencerminkan kekuatan fundamental dan kinerja operasional perseroan,” ujar Roberto.
Di sektor energi, produksi minyak dan gas MEDC mencapai 143 mboepd, dipengaruhi oleh penurunan musiman pada permintaan gas serta pemeliharaan di Lapangan Senoro. Biaya produksi kas per unit tercatat sebesar USD8,4/boe.
Pengembangan di South Natuna Sea Block B
Lapangan Terubuk dan Forel di South Natuna Sea Block B mulai berproduksi dan telah diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Kedua lapangan ini berpotensi menghasilkan 20.000 BOPD dan 60 MMSCFD, memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi energi nasional.
Kinerja Sektor Ketenagalistrikan
Di sektor ketenagalistrikan, MEDC mencatat penjualan 871 GWh pada kuartal I-2025, lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 1.146 GWh. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:
- Pemeliharaan PLTGU Riau
- Dampak gempa bumi di dekat fasilitas Geotermal Sarulla
- Banjir yang terjadi di PLTS Sumbawa
Namun, gangguan ini sebagian diimbangi oleh beroperasinya proyek Geotermal Ijen Fase 1 berkapasitas 35 MW pada Februari 2025. Selain itu, pembangunan PLTS Bali Timur berkapasitas 25 MWp telah rampung dan dijadwalkan mulai beroperasi pada Juni 2025.
Strategi dan Prospek Masa Depan
Direktur Utama MEDC, Hilmi Panigoro, menyatakan bahwa kinerja MEDC pada kuartal I-2025 mencerminkan disiplin keuangan, ketahanan operasional, dan komitmen terhadap pertumbuhan berkelanjutan.
“Kami akan terus memperkuat portofolio usaha dan menangkap peluang baru untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Hilmi.
Dengan peningkatan produksi energi serta ekspansi di sektor ketenagalistrikan, MEDC berpotensi mengoptimalkan kinerja di kuartal-kuartal berikutnya, meskipun tantangan seperti volatilitas harga komoditas dan permintaan energi tetap perlu diwaspadai.
Post Comment