Easycash Catat Penyaluran Pinjaman Rp70,64 Triliun, Industri Pindar Kian Menjanjikan
Easycash Salurkan Rp70,64 Triliun Sejak 2017
PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) mencatatkan total penyaluran pinjaman sebesar Rp70,64 triliun sepanjang periode 2017 hingga April 2025. Dana tersebut telah membantu 7.809.382 nasabah, mencerminkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap layanan keuangan digital yang cepat, aman, dan mudah diakses.
Direktur Utama Easycash, Nucky Poedjiardjo Djatmika, menegaskan bahwa platform pindar memiliki peran besar dalam menjangkau kelompok masyarakat yang belum terlayani oleh lembaga keuangan konvensional.
Teknologi AI dan Big Data Meningkatkan Inklusi Keuangan
Dengan teknologi berbasis big data, machine learning, dan artificial intelligence (AI), Easycash dapat menjangkau masyarakat unbanked dan underbanked, mempercepat proses e-KYC, dan memungkinkan pengguna mengetahui limit pinjaman dalam waktu rata-rata lima menit.
“Kelebihan dari platform pindar adalah kemudahan akses bagi masyarakat dengan dukungan teknologi canggih,” ujar Nucky.
Industri Pindar Miliki Potensi Besar
Easycash melihat bahwa masa depan industri pindar masih sangat menjanjikan. Berdasarkan riset EY MSME Market Study and Policy Advocacy, Indonesia memiliki kesenjangan pendanaan (credit gap) yang diperkirakan mencapai Rp2.400 triliun.
Saat ini, baru sekitar 5% dari kebutuhan tersebut yang telah dipenuhi oleh platform pindar, menunjukkan potensi besar bagi pertumbuhan industri keuangan digital.
Komitmen Easycash terhadap Keuangan Inklusif
Nucky menegaskan bahwa pertumbuhan industri pindar harus sejalan dengan tanggung jawab. Oleh karena itu, Easycash berkomitmen untuk:
- Meningkatkan edukasi literasi keuangan bagi masyarakat.
- Memperkuat manajemen risiko dan good corporate governance.
- Berinovasi dan berkolaborasi dengan stakeholder industri untuk membangun ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.
Pentingnya Credit Scoring dalam Ekonomi Digital
Seiring berkembangnya industri pindar, PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK) menekankan pentingnya riwayat kredit yang sehat dalam mendukung ekonomi digital.
Presiden Direktur CLIK, Leonardo Lapalorcia, mengungkapkan bahwa credit scoring kini tidak hanya digunakan untuk mengakses pinjaman, tetapi juga menjadi faktor dalam:
- Seleksi kerja.
- Kepemilikan aset seperti rumah dan kendaraan.
- Layanan digital lainnya.
“Masyarakat perlu lebih peduli terhadap perilaku keuangan mereka sejak dini untuk membuka lebih banyak peluang di masa depan,” ungkap Leonardo.
CLIK juga mengimbau masyarakat agar lebih memahami fungsi data kredit serta pentingnya riwayat pembayaran yang tertib untuk memperkuat ekosistem keuangan digital yang sehat dan berkelanjutan.
Post Comment