NTT East Jadi Pemegang Saham Strategis di PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE)

NTT East Investasi Rp4 Triliun di IJE

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) mengumumkan bahwa NTT East, perusahaan multinasional asal Jepang, kini menjadi pemegang saham strategis di PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE). Investasi ini dilakukan melalui penyertaan modal sebesar Rp4 triliun, yang akan digunakan untuk mendukung pengembangan layanan telekomunikasi dan internet di Indonesia.

Dalam laporan keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), manajemen mengungkapkan bahwa kedua perusahaan telah menandatangani Perjanjian Pemegang Saham dan Perjanjian Penyertaan Saham, menjadikan NTT East sebagai pemilik 49% saham IJE.

Dampak Investasi terhadap Industri Telekomunikasi

Dengan masuknya NTT East, operasional IJE diprediksi akan semakin kuat. Manajemen WIFI menegaskan bahwa keberadaan NTT East akan memberikan nilai tambah, terutama dalam aspek teknologi dan efisiensi.

“Keberadaan NTT East sebagai pemegang saham di IJE akan memperkuat operasional perusahaan, mengingat NTT East adalah perusahaan multinasional di sektor telekomunikasi yang berasal dari Jepang,” ungkap manajemen dalam keterangannya pada Jumat (11/4).

Dana investasi ini akan disalurkan dalam bentuk tunai serta berbagai bentuk lainnya untuk mendukung pengembangan layanan telekomunikasi, khususnya penyediaan akses internet yang lebih terjangkau bagi masyarakat Indonesia.

WEAVE dan Transformasi Internet di Indonesia

NTT e-Asia, yang mengelola bisnis internasional di bawah NTT East, mengumumkan rencana investasi lebih lanjut di PT Jaringan Ekosistem Indonesia (WEAVE), anak perusahaan WIFI yang fokus pada layanan fiber optik. WEAVE berkomitmen mengembangkan bisnis Fiber to the Home (FTTH) dengan teknologi terbaru serta memperkenalkan standar internasional dalam instalasi dan pemeliharaan jaringan.

Indonesia masih menghadapi kesenjangan digital, dengan penetrasi fixed broadband yang hanya mencapai 15% dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya (per 2021). Salah satu tantangan terbesar adalah biaya layanan FTTH yang relatif mahal (sekitar $30/bulan), yang membuat layanan ini lebih banyak diakses oleh rumah tangga berpendapatan tinggi.

Sebagai solusi, WEAVE telah menghadirkan layanan FTTH dengan harga lebih terjangkau ($6/bulan) sejak Agustus 2023. Mereka memanfaatkan jaringan serat optik yang membentang di sepanjang jalur kereta api di Pulau Jawa, serta mendapat dukungan teknis dari NTT e-Asia sejak Juli 2024.

Saat ini, WEAVE memiliki 200 ribu pelanggan, dan menargetkan peningkatan pesat menjadi 40 juta pelanggan dalam beberapa tahun ke depan.

Kesimpulan

Masuknya NTT East sebagai pemegang saham strategis di IJE dan investasi lebih lanjut di WEAVE merupakan langkah besar dalam transformasi digital Indonesia. Dengan dukungan perusahaan teknologi global, diharapkan akses internet yang lebih cepat dan terjangkau dapat segera dinikmati masyarakat luas.

Apakah investasi ini akan membawa perubahan besar dalam industri telekomunikasi Indonesia? Kita nantikan perkembangan selanjutnya!

Post Comment