Kinerja PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) 2024: Tantangan & Inovasi Energi Hijau

Kinerja PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) 2024: Tantangan & Inovasi Energi Hijau

PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) melaporkan laba bersih sebesar USD1,38 miliar atau sekitar Rp22,3 triliun pada tahun 2024. Angka ini mencatat penurunan sebesar 16% dibandingkan laba tahun 2023 yang mencapai USD1,64 miliar. Penurunan laba ini sejalan dengan turunnya pendapatan usaha menjadi USD2,08 miliar, atau turun 3% dari USD2,13 miliar pada tahun sebelumnya.

Kinerja ADMR: Produksi & Penjualan Batu Bara Meningkat

Meskipun mengalami tantangan, anak usaha PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menunjukkan peningkatan signifikan. Produksi batu bara metalurgi naik 30% menjadi 6,63 juta ton, sementara penjualannya naik 26% menjadi 5,62 juta ton. Namun, kenaikan operasional ini terimbangi oleh penurunan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 16% akibat melemahnya harga pasar.

Presiden Direktur & CEO ADRO, Garibaldi Thohir, menyatakan bahwa perusahaan terus beradaptasi dengan situasi makro yang dinamis. Penurunan beban pokok pendapatan sebesar 5% menjadi USD1,20 miliar memberikan sedikit kompensasi, meskipun beban pertambangan meningkat 26% menjadi USD147 juta.

Baca Juga : Hashim Djojohadikusumo Kembali ke Saham AADI: Dampak dan Proyeksi untuk Perusahaan

Baca Juga : Maroef Sjamsoeddin Diangkat Sebagai Direktur Utama MIND ID, Gantikan Hendi Prio Santoso

Fokus pada Operasional dan Pengupasan Lapisan

ADRO mencatat peningkatan 26% dalam volume pengupasan lapisan penutup hingga 23,55 juta bcm, sejalan dengan panduan yang ditetapkan sebelumnya. Namun, anak usaha PT Saptaindra Sejati justru mengalami penurunan volume pengupasan sebesar 10% menjadi 201,53 juta bcm, meskipun produksi batu bara meningkat 6% menjadi 64,76 juta ton.

Komitmen pada Energi Hijau

ADRO terus menunjukkan komitmennya pada inisiatif energi hijau. Kapasitas pembangkit tenaga surya meningkat menjadi 835.027 MWh pada akhir 2024, berkat ekspansi solar PV di PT Makmur Sejahtera Wisesa (MSW) sebesar 203.832 MWh. Selain itu, pembangkit listrik MSW mencatat faktor ketersediaan (AF) sebesar 99,82%, jauh di atas target.

PT Tanjung Power Indonesia (TPI) dan PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) masing-masing mencatat AF sebesar 83,6% dan 85,06%, memberikan kontribusi signifikan pada keseluruhan target energi perusahaan.

Post Comment